Peringati Hari Pers Nasional, Gubsu Edy Rahmayadi : Tanpa Pers Bangsa Ini Tidak Akan Maju

  • Bagikan
HPN 2021

membaranews.com-(Medan)

Keberadaan pers sangat dibutuhkan, bahkan tanpa pers atau media massa bangsa ini tidak akan pernah maju. Karena sebagaimana fungsinya, pers sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial, dibutuhkan masyarakat dalam membangun kehidupan.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat mengikuti dialog virtual dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2021 yang membahas tema “Pertarungan Media Massa Konvensional di Era Digital”dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Senin (8/2/2021)

“SDM untuk menjadi wartawan harus benar-benar orang terpilih, karena dalam bermedia kita butuh kepercayaan, kita butuh menerima informasi dan memberikan informasi untuk membangun kehidupan.Kita perlu komunikasi dua arah, sehingga wartawan dan media benar-benar dibutuhkan untuk kemajuan, tanpa media bangsa kita tak akan pernah maju,” ujar Gubernur.

Pada pertemuan yang dilakukan secara virtual bersama dengan beberapa pimpinan surat kabar di Sumut, Gubernur turut didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Irman Oemar.

Gubernur mengatakan, saat ini bila melihat letak geografis Sumut, maka peran media daring sangat diuntungkan. “Era digital sangat menguntungkan media online karena tidak semua wilayah di Sumut bisa dijangkau media cetak.Namun ada orang yang punya kepentingan yang tidak terpuaskan sehingga dia melakukan kegiatan yang kontra-produktifsehingga mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap media online,” sebutnya.

Di satu sisi, menurut Edy Rahmayadi, media konvensional perannya juga masih dibutuhkan. Hal itu terjadi  karena beritanya lebih diulas dan lengkap.serta dapat dibaca berulang-ulang sehingga masyarakat lebih mudah memahami isi berita itu.

Ketua PWI Sumut Hermansjah  mengatakam, di Sumut sudah banyak media konvensional  berhenti terbit. “Harian Medan Bisnis dan Harian Andalas, dua media ini berhenti (tidak tertib) sejak awal tahun 2019. Dengan berhentinya dua media ini tentunya mempengaruhi kinerja wartawan. Di. media Andalas saja paling tidak sekitar 100 orang wartawan yang tidak aktif lagi menjadi wartawan,” ujarnya.

Akibat pandemi Covid-19 ikut membuat terpuruknya keadaan media konvensional. Bahkan tidak hanya media cetak,  media onlinepun terdampak akibat pandemi.

“Namun Kita beruntung di Sumut, gubernur kita peduli dengan kesusahan kita, beliau memberikan apresiasi untuk media yang ada di Sumut. Beliau paham betul sulitnya keuangan media akibat pandemi, media dapat bantuan dalam bentuk iklan, pariwara yang dapat membantu kehidupan media cetak maupun online,” sebut Hermansjah.

Pemimpin Redaksi Tribun Medan Syarief Dayan meyakinkan,media konvensional mampu bertahan  dengan mengembangkan inovasi. Disinilah keseriusan insan pers menggarap media diuji. “Saat ini informasi sangat cepat, dan hoaks pun berkembang dengan cepat, nah dari situlah kita harus mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat,” ujarnya. (SW)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *