Pabrik AQUA Langkat Bangun Kemitraan Masyarakat Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan.

  • Bagikan

Langkat I membaranews.com

 

Pabrik AQUA Langkat bersama puluhan masyarakat Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat membangun kemitraan dalam mewujudkan program pertanian ramah lingkungan.

Di atas lahan seluas 1600 meter persegi berlokasi di tepi Jalan Raya Binjai – Namu Ukur , puluhan petani tergabung dalam Kelompok Tani Sehat sering berkumpul, berdiskusi dan belajar bersama bagaimana menjalankan sistem pertanian ramah lingkungan.

Para petani berkumpul dua kali seminggu belajar bersama bagaimana membuat pupuk organik dan mengelola tanaman secara organik.

“Kami saling berbagi pengalaman dan pengetahuan sambil terus belajar bagaimana mengelola pertanian sehat kemudian diterapkan di lahan kami masing-masing,” kata Supriyanto kepada wartawan di Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingai, Kamis (14/09/2023).

Kelompok Tani Sehat terbentuk tahun 2019 sejalan dengan pengenalan program pertanian ramah lingkungan untuk masyarakat Desa Pasar VI Kwala Mencirim Sei Bingai diinisiasi Pabrik AQUA Langkat dengan mitra pelaksana Sources of Indonesia (SOI).

Sejak saat itu para petani diajarkan membuat kompos padat dan kompos cair dengan memanfaatkan kotoran ternak. Kemudian tahun 2020 dilanjutkan pengelolaan tanaman padi secara ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk berasal dari bahan-bahan alamiah.

Awalnya para petani tidak percaya bahkan pesimis tanpa menggunakan pupuk kimia tidak memberikan hasil.

Wajar saja, puluhan tahun mereka pakai pupuk kimia (non organik) sehingga merasa khawatir hasil pertanian mereka bakal anjlok jika memakai pupuk kimia.

Terbukti setelah pengenalan metode Sekolah Lapang dengan System of Rice Intensification (SRI) hasil diperoleh justru menyamai hasil panen biasa dan cenderung meningkat.

Lagipula petani tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membeli pupuk kimia saat ini cukup sulit diperoleh.Jika pun pupuk tersedia harganya tinggi.Para petani terpaksa memanfaatkan bahan-bahan tersedia di sekitar desa.

Program pemberdayaan masyarakat Pabrik AQUA Langkat melalui kegiatan pertanian ramah lingkungan berlanjut tahun 2021 hingga saat ini. Para petani didorong menggeluti pertanian holtikultura dengan komoditas tomat, cabai, jagung, melon dan lain-lain sebagai bahan belajar kelompok.

Supriyanto mengaku mengembangkan tanaman holtikultura di lahannya sendiri. Ia kini lebih berbahagia setelah mengembangkan pertanian ramah lingkungan.

Supriyanto dkk tidak ragu lagi bertani karena melalui pertanian ramah lingkungan selalu mendapat keuntungan.. “Dulu, banyak biaya harus dikeluarkan membeli pupuk kimia tapi hasil pertanian justru tidak menutupi pengeluaran membeli pupuk kimia,” ungkap Supriyanto.

Dampak positif menggunakan pupuk organik bisa menyuburkan tanah sehingga hasil pertanian meningkat,ujar mantan Kepala Desa itu.

Para petani sekitar Pabrik AQUA Langkat lebih tenang dan bahagia karena mereka dapat bertani menggunakan bahan-bahan alamiah berasal dari sekitar lingkungan mereka sekaligus bermanfaat untuk kebaikan alam.

Stakeholder Relations Manager Pabrik AQUA Langkat Jimmi Simorangkir mengatakan, kegiatan pertanian ramah lingkungan bertujuan membantu masyarakat sekitar pabrik AQUA Langkat di Desa Pasar VI Kwala Mencirim dan Desa Namu Ukur Utara agar dapat meningkatkan perekonomian melalui peningkatan hasil pertanian dikelola secara ramah lingkungan.

Hasil pertanian dari Kwala Mencirim menjadi lebih sehat dikonsumsi masyarakat,sebutnya.

Supriyanto menjelaskan pengalamannya bertani sayuran menggunakan pupuk organik.(Foto : khamus)

Para petani sekitar Pabrik AQUA Langkat lebih tenang dan bahagia karena mereka dapat bertani menggunakan bahan-bahan alamiah berasal dari sekitar lingkungan mereka sekaligus bermanfaat untuk kebaikan alam.

Pabrik AQUA Langkat membangun kemitraan dengan Yayasan Sources of Indonesia (SOI) membuat program untuk kaum ibu.

Yayasan SOI mengedukasi para ibu-ibu dan tahun 2020 membentuk Kelompok Pertanian Pekarangan Ramah Lingkungan diberi nama Kelompok Pekarangan Ibu Kreatif (PIK).

“Mulanya kami hanya mengajak ibu-ibu mengelola sampah rumah tangga menjadi eco enzyim dapat dimanfaatkan untuk tanaman pekarangan rumah mereka,” kata Direktur Eksekutif Sources of Indonesia Renta Morina E. Nababan.

Menurut Renta Silaban , Kelompok PIK terbukti mampu membantu para ibu rumah tangga menyediakan makanan lebih sehat di meja makan keluarga masing-masing.

Selain itu sebagian dari hasil panen mereka jual menambah pendapatan keluarga, tambah Renta Nababan akrab dipanggil Iren.

Kedua program tersebut membuktikan Pabrik AQUA Langkat bukan sibuk menghasilkan air minum kemasan berkualitas tinggi dan sehat namun juga menjalankan berbagai kegiatan berdampak positif untuk lingkungan sekitar sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,kata External Relations Danone-AQUA Wilayah Sumatera, Wirnos.(Rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *