Medan Pilot Project Program Penataan Transportasi Perkotaan

  • Bagikan

membaranews.com.(Medan)

 

Medan terpilih sebagai pilot project program penataan transportasi perkotaan karena dinilai mempunyai  komitmen dan memiliki kemampuan fiskal dan finansial.

Hal ini terungkap dalam pertemuan Wali Kota Medan Bobby Nasution dengan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di Ruang Khusus Wali Kota Medan,Kamis (28/11/2021).

Hadir Direktur Angkutan Jalan Direktorat Perhubungan Darat Suharto dan Kadis Perhubungan Medan Iswar.

“Ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk melakukan penataan terhadap kota-kota di Indonesia. Di beberapa kota tentu merujuk kepada kota metropolitan sebagai pilot project. Dari kota metropolitan, terpilih 2 kota metopolitan memang benar-benar memenuhi kriteria, yaitu Medan dan Bandung Raya,” kata Budi Setiyadi.

Bobby Nasution menyampaikan terima kasih Medan sebagai pilot project program pembangunan penataan transportasi perkotaan ini. “Ini kami tunggu-tunggu,” ungkapnya.

Bobby mengatakan, program ini akan lebih mendorong masyarakat beralih dari transportasi pribadi menjadi transportasi umum. Fasilitas tranportasi umum yang baik dan berkualitas .akan membuat masyarakat mau beralih ke angkutan umum.

Direktur Angkutan Jalan Direktorat Perhubungan Darat Suharto menjelaskan, program diawali pembuatan MoU dan seterusnya diaksanakan riview terhadap Detail Enginering Design dan Feasibility Study (DED,FS) sehingga dapat kita terapkan pada 2022.

“Kita harapkan medium 2022 sudah mulai proses konstruksi, paling lambat awal 2023 hingga selesai pada 2025,” sebut Suharto.

Pembangunan infrastruktur lanjut Suharto, meliputi halte koridor dan jalur bus. “Kita bangun seperti pabrik transport informasi sistemnya.  Kita bangun semacam pool atau tempat menyimpan bus,” ungkapnya.

Pembenahan first mile (titik awal berangkat menuju angkutan umum massal) dan last mile (perpindahan dari angkutan umum massal menuju titik terakhir tujuan dengan berjalan kaki atau bersepeda) terhadap angkutan umum.

“Ini harus dilakukan, meskipun angkutan umum sudah diperbaiki tanpa dukungan first mile dan last mile tidak akan bisa maksimal,” ujar Budi. (Rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *