Tim Magsite Universitas Diponegoro Juara Olimpiade Agincourt Resources 2022

  • Bagikan
Para Pemenang OlympiAR 2022 berfoto bersama dengan PT Agincourt Resources, perwakilan Pemprov DIY, Rektor UPN Veteran Yogyakarta, MGEI dan dosen usai pengumuman pemenang OlympiAR diadakan di Yogyakarta. (Foto : Istimewa)

Yogyakarta I membaranews.com

 

Tim Magsite dari Universitas Diponegoro (Undip) berhasil menyabet Juara I Olimpiade Agincourt Resources (OlympiAR) 2022.

Hal ini sesuai pengumuman PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumatera Utara.

OlympiAR 2022 merupakan kompetisi bagi mahasiswa Jurusan Tambang, Geologi dan Teknik tingkat Nasional.

Tim Magsite dari Undip berhak membawa pulang hadiah uang tunai Rp.50 Juta dan kesempatan magang selama 3 bulan di Tambang Emas Martabe.

Juara II diraih tim Sylvite dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan berhak atas hadiah uang tunai Rp.30 Juta. Sementara tim Enargite dari UPN Veteran Yogyakarta menyabet Juara III dan berhak membawa pulang hadiah uang tunai Rp.20 Juta.

Juara IV diraih tim Niccolite dari ITB serta Juara V diraih tim Vermicullite dari Universitas Jenderal Soedirman dan masing-masing mendapatkan uang tunai Rp.5 Juta.

Babak final serta pengumuman dan penganugerahan pemenang OlympiAR 2022 digelar di Yogyakarta 1 April 2023.

Pada gelaran perdana OlympiAR bertema “Mineral Discovery, Unearthing Sustainable Future” , PTAR berkolaborasi dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI).

Wakil Presiden Direktur PTAR Ruli Tanio mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang OlympiAR 2022 yang telah gigih berjuang sejak babak pertama dimulai pada Januari 2023 hingga babak final akhir Maret 2023.

“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada 72 tim dari berbagai universitas di Indonesia, dari pulau Sumatera, Jawa hingga tanah Papua telah mengikuti OlympiAR 2022,” ucap Ruli.

Ruli menyatakan, OlympiAR yang akan digelar setiap dua tahun ini merupakan wujud komitmen PTAR untuk mencetak generasi muda berprestasi yang berkontribusi dalam penerapan konsep pertambangan berkelanjutan di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan komitmen PTAR dalam mengimplementasikan praktik pertambangan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dan bertanggungjawab secara sosial.

Tidak hanya menjadi medium bagi mahasiswa untuk belajar dan meningkatkan intelektualitasnya di bidang pertambangan, OlympiAR juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk meningkatkan soft skill, seperti keterampilan memecahkan masalah, berpikir kritis, manajemen tim, disiplin dan bersikap sportif.

Harapannya OlympiAR bisa membantu mahasiswa siap terjun ke dunia kerja.

“Kami terus berupaya memperkuat dan mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia karena kami yakin, pendidikan adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperkuat kualitas sumber daya manusia dan menurunkan angka kemiskinan,” ujar Ruli.

Bila OlympiAR ditujukan untuk pelajar perguruan tinggi se-Indonesia, maka di tingkat pendidikan dasar dan menengah, PTAR menggelar Olimpiade Sains Tingkat Guru dan Siswa jenjang SMP/sederajat dan SMA/sederajat se-Kabupaten Tapsel diikuti 563 orang.

Selain itu, PTAR berkontribusi mendukung sarana dan prasarana belajar di SMKN 2 Batang Toru yang merupakan sekolah vokasi dengan fokus pendidikan pertambangan pertama di Sumatera Utara.

PTAR juga memiliki Program Beasiswa Martabe Prestasi, yaitu program pemberian bantuan pendidikan dan beasiswa kepada pelajar berprestasi jenjang SD sampai universitas dari keluarga kurang mampu di wilayah Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru Kabupaten Tapsel. Sejak 2017 hingga 2022, PTAR telah menggelontorkan dana Rp.5,54 Miliar bagi 1.255 penerima manfaat.

Senior Manager Corporate Communications PTAR Katarina Siburian Hardono menjelaskan, sejak OlympiAR 2022 disosialisasikan pada November 2022 dan diresmikan pada 17 Desember 2022, sebanyak 223 mahasiswa dari 26 universitas di Indonesia mengikuti kompetisi ini. Diantaranya Universitas Syiah Kuala, Universitas Bangka Belitung, Universitas Teknologi Sumatera, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas Hasanuddin.

Ini membuktikan semangat dan antusiasme mahasiswa mengikuti OlympiAR 2022 sungguh besar.

“Gagasan mereka hasilkan sejalan dengan topik keberlanjutan di pertambangan dan telah diuji oleh para akademisi dan praktisi, juga luar biasa,” ucap Katarina.

Dari 72 tim yang memenuhi syarat berpartisipasi di OlympiAR, sebanyak 55 tim lolos ke babak pertama. Berdasarkan hasil penilaian, dari 20 besar hanya 14 tim berhasil melalui tahap paparan presentasi. Hingga akhirnya tersaring 5 tim masuk babak final.

Di babak akhir, para finalis melakukan validasi data, menganalisis data eksplorasi, menghasilkan wireframe mineralisasi yang berkorelasi dengan data geologi serta merancang usulan rencana pengeboran hingga pembuatan esai paska tambang.

Katarina menambahkan, OlympiAR merupakan bagian dari Program E-Coaching Jam (ECJ), yaitu forum diskusi dan berbagi pengetahuan praktis antara para ahli dan praktisi dengan mahasiswa secara online dan offline.

Sejak gelaran perdana dimulai pada 2014, hingga saat ini ECJ telah menjembatani diskusi lebih dari 45 ahli pertambangan serta lebih dari 3.500 mahasiswa di Indonesia.

“Melalui ECJ, kami berupaya menstimulus perkembangan ilmu dan wawasan tentang dunia tambang serta memfasilitasi peningkatan mutu akademis para mahasiswa melalui pertukaran gagasan, penelitian terbaru dan kasus terkini agar mahasiswa lebih percaya diri dan siap memasuki industri pertambangan,” kata Katarina.

Bersamaan dengan Penganugerahan Pemenang OlympiAR, PTAR menggelar ECJ dengan mengusung tema “Rock Your Way to Becoming A Professional Miner” serta menghadirkan Expert Coach Janjan Hertrijana yang merupakan Principal Geologist PTAR dimoderatori oleh Dosen Departemen Teknik Geologi UGM Arifudin Idrus. ECJ kali ini dipadati sekitar 200 mahasiswa dari berbagai universitas di pulau Jawa.

Ketua MGEI STJ Budi Santoso mengucapkan terima kasih kepada para dosen telah menyiapkan anak didiknya yang luar biasa.

“Kami sangat optimis melalui acara seperti ini, rekan-rekan mendapat tempat yang tepat, kesempatan yang cukup dan fair untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi profesional ke depannya,” ujar STJ Budi Santoso.

Wakil Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY Suhirman menyebut OlympiAR adalah bukti nyata komitmen PTAR untuk mendukung perkembangan ekonomi dan sosial di Indonesia melalui pendidikan dan pengembangan kompetensi di bidang pertambangan.

“Tema yang diangkat yaitu Mineral Discovery, Unearthing Sustainable Future, sangat relevan dengan tatanan yang ada di industri tambang di Indonesia saat ini,kata Suhirman.

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Prof Dr Mohamad Irhas Effendi MSi berharap PTAR bisa mengembangkan kompetisi atau olimpiade yang dapat menjamin terjadinya sustainability di lokasi-lokasi tambang di Indonesia.

“Kami terus mendukung kerja sama industri dan perguruan tinggi dalam peningkatan kompetensi dan profesionalitas agar setelah mahasiswa lulus dapat terserap di lapangan kerja,” ujar Prof Irhas Effendi.

Tim Magsite Undip berharap, acara ini bisa diadakan setiap tahun. Dengan mengikuti OlympiAR, mereka merasa tertantang untuk mengasah pengetahuan yang di dapatkan di kampus dan dibawa ke praktik tambang.

“Semoga pertambangan di Indonesia terus sustain dengan penerapan pertambangan yang bersih dan sehat,” harap Tim Magsite Undip. (Borneo/Rel)

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *