Punya Potensi Besar, BTN Perkuat Kredit ke Pekerja Sektor Informal

  • Bagikan
Direktur Distribution & Funding PT Bank BTN Jasmin dalam acara Grebeg Pasar 2022 di Pasar Klewer Solo.(Foto : Istimewa)

 

membaranews.com (Solo)

 

Sektor pekerja informal dinilai sebagai segmen yang potensial untuk digarap bisnis jasa layanan perbankan.

Selain karena jumlahnya sangat besar,juga masih banyaknya yang belum mengakses layanan keuangan menjadi tantangan tersendiri bagi bank untuk bisa mencarikan solusi bagi pekerja informal.

Direktur Distribution & Funding PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Jasmin mengungkapkan, saat ini perbankan masih banyak yang fokus bisnisnya melayani sektor formal, padahal sektor informal potensinya juga sangat besar.

Untuk itu, perseroan terus melakukan inovasi membuat berbagai skema agar layanan perbankan bisa dinikmati pekerja informal khususnya penyaluran kredit.

Untuk pembiayaan rumah khususnya rumah subsidi sekitar 93% dinikmati oleh pekerja informal, sedangkan sektor informal baru 7%. Untuk itu Bank BTN terus mencari skema yang bisa mempermudah pekerja informal bisa menikmati pembiayaan dari Bank BTN,” sebut Jasmin pada acara Grebeg Pasar 2022 Bank BTN & IKAPPI di Pasar Klewer ,Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/11/2022).

Jasmin mengatakan, salah satu skema yang ditawarkan pemerintah dan Bank BTN dalam pembiayaan rumah untuk pekerja informal adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Dengan produk ini, pekerja informal hanya perlu menabung di Bank BTN selama tiga bulan, setelah memenuhi syarat maka mereka bisa mengajukan permohonan KPR BP2BT.

Untuk meningkatkan penyaluran KPR BP2BT, Bank BTN menggandeng Gojek dan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI). Dua entitas ini memiliki komunitas pekerja informal yang luar biasa banyak jumlahnya mencapai jutaan anggota.

Jasmin menjelaskan, untuk mitra driver Gojek yang memenuhi persyaratan dapat mengajukan permohonan kredit sebanyak 200.000 orang. Dari jumlah tersebut Bank BTN menargetkan sekitar 30% yang dapat dibiayai oleh KPR BP2BT.

Sementara, jumlah pedagang tradisional mencapai lebih dari 12 juta juga merupakan pasar potensial bagi perseroan tidak hanya dalam menyalurkan kredit perumahan subsidi tetapi juga kredit UMKM dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Bagi para pedagang pasar juga bisa menikmati produk Tabungan Bisnis Bank BTN untuk memudahkan transaksi mereka,” ujar Jasmin.

Jasmin mencontohkan, untuk wilayah Solo potensi ekosistem bisnis pasar bisa digarap sangat besar.Ada sekitar puluhan ribu pedagang bisa dibidik untuk dijadikan nasabah kredit dan tabungan. “Bank BTN melihat potensi KPR di wilayah Solo sangat luar biasa, dimana di Solo Raya saja ada 43 pasar tradisional. Rata-rata kita survei belum banyak yang memiliki rumah, bahkan masih kontrak,” katanya.

Menurut Jasmin, KPR BP2BT sangat cocok buat segmen untuk pedagang informal, yang bukan memiliki basis penghasilan tetap.

Makanya kita masuk ke pasar Klewer, pedagang-pedagang kecil belum punya rumah bisa dibiayai dengan KPR BP2BT dimana uang muka dibantu pemerintah senilai Rp.40 juta. Ini buat pedagang sangat cocok,” kata Jasmin.

Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan,pihaknya meminta kegiatan Grebek Pasar Bank BTN dan IKAPPI di Pasar Klewer Solo, karena jumlah anggota dimiliki mencapai 3.000 lebih dan wajib hukumnya pedagang yang belum memiliki rumah harus mendapatkan rumah dengan subsidi pemerintah.

Mansuri mengatakan, jumlah pedagag pasar di seluruh Indonesia lebih 12 juta orang , sebagian besar belum memiliki rumah sendiri.

Untuk itu, IKAPPI bersama Bank BTN dan Kementerian PUPR telah melakukan Grebeg Pasar ke berbagai daerah untuk mengenalkan produk KPR BP2BT kepada para pedagang tradisional.

“Dengan KPR BP2BT diharapkan para pedagang pasar dapat segera memiliki rumah sendiri sebab selama ini masih banyak yang ngontrak atau sewa. Lebih baik uang kontrakannya untuk mencicil bayar KPR,” ungkap Mansuri.

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa berharap para pedagang dapat memanfaatkan fasilitas perumahan subisidi diberikan pemerintah.

“Kesempatan tidak datang dua kali, maka ini kesempatan yang baik bagi pedagang pasar dengan kehadiran Bank BTN dan Dirjen Kementerian PUPR dalam program satu juta rumah agar bisa dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Teguh.(Zul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *