Perlu Tim Khusus Memutuskan Belajar Tatap Muka Di Sumut

  • Bagikan

membaranews.com (Medan)

 

Pemprov Sumut mengkoordinasikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dengan beberapa ahli, Pemangku Kepentingan (Stakeholder) agar Pemprov Sumut tidak salah mengambil keputusan terkait PTM.

Wagub Sumut Musa Rajekshah mengatakan, prosedur sekolah tatap muka harus jelas di setiap daerah, sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri Nomor 23425/A5/HK.01.04/2021 tanggal 8 April 2021. Kondisi penyebaran Covid-19 daerah menjadi perhatian utama memberi izin sekolah tatap muka.

“Keputusan sekolah tatap muka bukan keputusan Pemprov  Sumut  tetapi keputusan nasional, dengan catatan Standar Operasional Prosedur/SOP-nya harus jelas. Bila dibuka ada syarat yang harus diikuti, bila zona merah tidak mungkin dibuka, bila menurut Satgas bisa dibuka kita buka, bila merah lagi  kita tutup,” kata Musa Rajekshah usai Rapat Koordinasi Persiapan Pembelajaran Secara Tatap Muka di Sekolah di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur, Jumat (6/11/2021).

Wagub memandang perlu  Tim Khusus.bertugas melihat langsung kesiapan sekolah-sekolah menyelenggarakan PTM terbatas. Tim Khusus terdiri  Dinas Pendidikan setiap daerah sebagai leading sector (sektor pemimpin) dan Dinas Kesehatan sebagai support sector (sektor pendukung).

“Bila dibuka perlu pengawasan ketat terhadap  PTM terbatas di sekolah, pengawasan terkait SOP-nya.Jangan sampai ada klaster-klaster baru  timbul setelah belajar tatap muka,” kata Musa.

Salah satu persyaratan utama PTM berdasarkan SKB Empat Menteri Nomor 23425/A5/HK.01.04/2021 tanggal 8 April 2021, adalah vaksinasi Covid-19 lengkap pendidik dan tenaga pendidik. Walau begitu, orang tua/wali pendidik berhak memilih belajar tatap muka terbatas atau belajar jarak jauh, kata Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Bobby mengungkapkan, ada lebih 20.000 guru di Kota Medan dan vaksinasinya sudah mencapai 80%, tetapi sebagian kecil belum tahap kedua. Kita akan membuka vaksinasi massal  termasuk vaksinasi pelajar.

Sekolah-sekolah Kabupaten Deliserdang  telah menyiapkan sarana-prasarana PTM terbatas. Vaksinasi guru Deliserdang  sudah mencapai 82% dan berdasarkan survei yang mereka hampir seluruh orang tua/wali siswa setuju  PTM,kata Asisten Pemerintahan dan Kesehatan Deliserdang Cotra Effendi Capah.

Vaksinasi guru sudah mencapai 82%, kalau sekolah-sekolah hampir semua sudah siap untuk sarpras, ketentuan dari SKB empat menteri. Orang-orang tua siswa setelah kami survey sekitar 99% setuju sekolah tatap muka,” ujar  Citra.

Inke Nadia D Lubis dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Sumut menilai pembukaan sekolah tatap muka di Sumut memiliki risiko tinggi terjadi lonjakan kasus Covid-19. “Risikonya cukup besar, mereka bisa menularkan ke orang tua dan guru sudah cukup tua atau masih bayi.

“Ini resikonya besar, belum lagi saat ini  kasus Covid-19 sedang naik-naiknya,” kata Inke. (Rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *