Bobby Sampaikan Perkembangan Covid-19 Ke Menko PMK. Kota Medan Zona Kuning

  • Bagikan

membaranews.com (Medan)

 

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan perkembangan Covid-19 di Kota Medan kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Aula PRSU, Sabtu (1/5/2021).

Saat menyampaikan laporan, Wali Kota didampingi Wakil Wali Kota Aulia Rachman, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, Dandim 0201/BS, Kolonel Inf Agus Setiandar, Sekda Wiriya Alrahman.

Wali Kota menjelaskan jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan mencapai 15.320 orang , korban meninggal 501 orang, sembuh 14.162 orang.

Saat ini Pemko Medan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro sesuai instruksi dari Gubernur Sumatera Utara.

“Kami menggunakan indikator setiap 10 rumah dalam satu lingkungan terpapar Covid-19 baru dikatakan zona merah, zona orange jumlah terpapar mencapai 7-10, zona kuning jumlah terpapar mencapai 1-6. Itu warna pemetaan untuk kota Medan. Kondisi Kota Medan berada di zona kuning.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr. Syamsul Arifin Nasution menyebut kendala dihadapi masih banyak masyarakat menolak dilakukan 3T (Tracing, Testing, Treatment).

“Terkadang keluarga pasien masih ada yang menolak dilakukan 3T, walaupun sudah kita kirim tim namun masih ditolak keluarga pasien,”ungkap Syamsul. Saat ini dikota Medan sudah banyak Lab yang dapat melakukan PCR.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, Kota Medan salah satu daerah mendapat perhatian khusus Pemerintah Pusat karena kasus Covid-19 relatif tinggi. Bahkan Muhadjir mengingatkan harus diwaspadai masuknya pekerja migran dari luar negeri pulang kampung ke Kota Medan.

“Para pekerja ini sebagian landingnya di Kota Medan juga lewat laut melalui pelabuhan Belawan Ini betul-betul mendapat perhatian Pemko Medan,” kata Muhadjir.

Muhadjir membenarkan maaih banyak penolakan masyarakat dilakukan 3T dan hal. tersebut terjadi di banyak wilayah di Indonesia.

Muhadjir Effendy menyarankan ketika tenaga tracing turun ke lapangan harus didampingi kepala lingkungan, bhabinkamtibmas, babinsa guna memastikan masyarakat mau dilakukan 3T.

“Konsekuensinya kalau sampai masyarakat tidak mau 3T padahal positif, itu yang berbahaya. Setiap ada kasus positif harus segera di karantina terbatas kemudian di pilih siapa yang tidak bergejala dijadikan satu kelompok sedangkan yang memiliki gejala bahkan sakit parah harus segera dirawat,” ujarnya.

Pemko Medan harus mewaspadai dan mengantisipasi varian baru virus Covid-19. Saat ini  ada tiga varian yang sudah berkembang diantaranya varian dari Inggris, India, Afrika.

“Ini jangan main-main, mohon dicermati terutama varian dari India sangat ganas.Kita harus betul-betul membendung jangan sampai masuk ke Indonesia, ucap Muhadjir. (Rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *