Lukisan Wajah Wali Kota Terjual Rp.125 Juta, Untuk Stunting

  • Bagikan
Bobby dan Kahiyang bersama Wali Kota Perserta Komwil I APEKSI menghadiri ramah tamah.(Foto : Kominfomdn)

membaranews.com (Medan)

 

Malam Temu Ramah Raker Komwil I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Kamis (30/6/22) di halaman depan Kantor Wali Kota Medan berlangsung meriah.

Ada pelelangan empat karya seni rupa. Dua lukisan, dua ekor harimau dan wajah seekor harimau masing-masing mendapat penawaran tertinggi sebesar Rp15 juta dan Rp 25 juta. Sebuah lukisan berbentuk poster bergambar wajah seluruh Wali Kota tergabung dalam Komwil I APEKSI mendapat penawaran tertinggi dari Wali Kota Pekanbaru sebesar Rp125 juta.

Sebuah guci yang dilelang juga mendapat penawaran tertinggi sebesar Rp.25 juta dari Ketua TP PKK Medan Kahiyang Ayu Bobby Nasution. Sebagian pendapatan dari lelang ini akan disumbangkan untuk membantu pelestarian lingkungan dan penanganan stunting.

Selain itu peluncuran Mobil Mural Medan dan pelelangan karya perupa ibu kota Sumatra Utara. Puncak perhelatan juga diwarnai manortor oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Ketua TP PKK Kahiyang Ayu Bobby Nasution bersama seluruh Wali Kota peserta Raker dan istri.

Peluncuran mobil mural dilakukan setelah pertunjukan kolaborasi tari dan musik cukup menarik perhatian.

Mobil yang menjadi medium mural berjalan itu adalah mobil dinas Bobby Nasution,termasuk mobil dinas Wakil Wali Kota Aulia Rachman dan mobil dinas Sekda Wiriya Alrahman juga dijadikan “kanvas”.

Tiga komunitas perupa yakni Komunitas Mural Medan, Medan Art Famili, Digidoy menunjukkan kemampuannya.Selama hampir sebulan berproses kreatif untuk mengekspresikan seni muralnya pada ketiga mobil dinas tersebut.

Selain berisikan branding produk lokal, mural berjalan berisikan pesan-pesan komunikatif yang membangkitkan rasa cinta pada Kita Medan.

Fedricho Salomo Purba, perupa dari Komunitas Mural Medan, mengungkapkan kegembiraan atas perhatian Bobby terhadap seniman Medan.

“Kami sungguh tidak menyangka, Wali Kota Medan Bobby Nasution, menyerahkan mobil dinasnya untuk kami “coret-coret” dijadikan medium mural. Ini sungguh melebihi ekspektasi kami,” ungkap Fedricho.

Menurut Fedricho, Pemko Medan dibawah kepemimpinan Bobby memang memperhatikan dan memberi ruang ekspresi yang luas para seniman.

“Kami belum pernah melukis mural di mobil dinas, apalagi mobil dinas seorang kepala daerah,” ujarnya seraya mengaku pada awalnya mereka sempat grogi berkarya di mobil dinas.

Fedricho berharap, Pemko Medan tetap menyediakan ruang ekspresi bagi seniman.”Kota Medan bisa menghelat festival seni berskala dunia”,sebutnya.

Seniman-seniman Medan sebenarnya tidak kalah dengan seniman dari daerah maupun negara lain. Sangat layak kita mempunyai festival berskala dunia,” ujar Federico.

Pegiat seni Bobi Septian turut berperan dalam merealisasikan mobil mural mengatakan, Bobby membawa angin segar bagi dunia kesenian Medan.

“Masalah ruang berekspresi yang sebelumnya dihadapi kawan-kawan seniman mural ternyata direspon kongkrit Pak Bobby Nasution. Bahkan Bobby menawarkan mobil dinasnya sebagai medium mural. Luar biasa , tawaran ini mendapat sambutan hangat dan memberi semangat dari para seniman mural,” ungkap Bobby Septian.

Respon positif Pak Wali bukan tanpa proses. Ada diskusi panjang diikuti Bobby Nasution,tambahnya.

Bobby sama sekali tidak menyampaikan sambutan dalam ramah tamah. Pertunjukan demi pertunjukan kesenian mengalir dan memukau hingga tak terasa acara dimulai setelah Isya berakhir menjelang pukul 23.00 WIB.

Pertunjukan musik yang memadukan unsur tradisi dan modern, magician, tarian multi etnik mendapatkan klimaks dengan hadirnya seluruh Wali Kota beserta Istri manortor bersama puluhan penari Medan.(Rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *