Tinja Masyarakat Bisa Diolah

  • Bagikan

membaranews.com (Medan)

 

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menerima aset pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Cemara dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR di Rumah Dinas Gubernur, Rabu (21/4/2021)

IPLT Cemara berada di Jalan Flamboyan, Medan merupakan fasilitas pengolahan lumpur tinja dari masyarakat berkapasitas 50 meter kubik per hari. Setelah diolah, limbah sudah memenuhi standar kesehatan akan dibuang ke sungaisehingga tidak menimbulkan masalah lingkungan dan masyarakat.

Edy mengatakan, sanitasi penting bagi masyarakat karena berhubungan dengan kesehatan. Maka pemerintah hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.

Pemprov Sumut terus bersinergi dengan berbagai pihak guna memenuhi kebutuhan tersebut. “Ini sedang kita galakkan karena satu provinsi tidak akan sehat apabila tidak kita atur limbah,” kata Edy usai penandatanganan naskah hibah Barang Milik Negara (BMN) dengan Dirjen Cipta Karya sebagai tanda serah terima aset IPLT Cemara.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Sumut Syafriel Tansier, mewakili Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR mengatakan, IPLT Cemara mulai dibangun tahun 2017 merupakan bagian dari rencana strategis Kementerian PUPR untuk menyelesaikan permasalahan sanitasi hingga 2030.

Saat ini, IPLT Cemara  dikelola PDAM Tirtanadi. Setelah diterima, instalasi bisa dimaksimalkan untuk pengelolaannya sehingga benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat,  ujar Syafriel.

Direktur Utama PDAM Tirtanadi Kabir Bedi mengatakan,IPLT Cemara  sudah dikelola pihaknya sejak empat bulan lalu. Namun baru digunakan 50% atau sekitar 24 meter kubik per hari. Ditargetkan lima bulan ke depan instalasi sudah bisa digunakan 100%.

“Selama ini banyak pihak swasta  menjemput tinja dari septic tank masyarakat,kita tidak tahu dibuang kemana. Dengan IPLT, tinja dari masyarakat bisa diolah di IPLT, setelah itu bisa dibuang ke sungai dengan standar kesehatan yang aman,” ungkap Kabir.

PDAM Tirtanadi juga mengelola limbah domestik melalui Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat dan Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat.Pengolahan limbah domestik terpusat atau perpipaan sudah memiliki 21.000 pelanggan. Sementara untuk IPLT, sudah memiliki lebih kurang 6.000 pelanggan.

“Total pelanggan sudah 27.000, kita targetkan tahun 2025 menjadi 163.000 pelanggan, ” ujar Kabir.(SW)

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *