Pesawat Asing Berisi Narkoba Dipaksa Mendarat di Medan

  • Bagikan

membaranews.com (Medan)

 

Pesawat asing berisi narkoba dipaksa mendarat (force down) dilakukan dua pesawat tempur F-16 Fighting Falcon milik TNI AU, di Lanud Suwondo Medan karena melakukan penerbangan gelap (black flight) di wilayah kedaulatan Indonesia, Kamis (30/5/2022).

Aksi pendaratan paksa pesawat bermasalah itu, berawal dari terlacaknya sebuah pesawat asing di radar milik Komando Operasi Udara I/Medan.

Begitu diperiksa dan diverifikasi, pesawat yang kemudian diberi kode ‘Lasa X’ itu diketahui tidak mempunyai izin terbang melintasi wilayah kedaulatan Indonesia.

Karena itu, Komando TNI AU begerak cepat mengerahkan dua pesawat tempur F-16 dari skadron 16 Lanud Pekanbaru untuk mengejar dan mencegat (intercept) pesawat dimaksud.

Satu pesawat F-16 melakukan komunikasi, satu lagi berada di posisi belakang bertindak sebagai penembak (shutter) sehingga pesawat itu dipaksa mendarat di Lanud Suwondo.

Setelah berada di areal steril apron Lanud, petugas gabungan dari 12 institusi kementerian dan lembaga terkait, secara bergantian melakukan pemeriksaan terhadap dokumen dan fisik dari awak kabin, penumpang serta barang bawaannya.

Dari pemeriksaan petugas, didapati seorang penumpang dengan kondisi kurang sehat dan seorang penumpang lainnya membawa sebuah bungkusan besar narkotika yang di mlakban. Penumpang yang sakit langsung dievakuasi ke RS Angkatan Udara Medan sedangkan pemilik narkoba diamankan untuk proses hukum.

Pendaratan paksa pesawat asing ini bukan peristiwa yang sebenarnya, melainkan simulasi penanganan bersama pesawat asing setelah pemaksaan mendarat (force down) yang dibuka Menko Polhukam di Lanud Suwondo Medan.

Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional, Marsekal Muda Novyan Samyoga mengatakan, simulasi merupakan latihan bersama bagi 12 kementerian dan lembaga dikoordinasikan dari kementerian Polhukam.

“Jika Force Down terjadi lagi, kita dari masing-masing instansi tidak lagi gamang dan sudah tahu apa yang harus kita buat sesuai SOP nya,” ujar Novyan.

Novyan menjelaskan, peristiwa pemaksaan mendarat pada pesawat asing pertama kali terjadi pada pesawat kargo Ethiopian Air di 2019. Saat itu setelah pendaratan paksa, justru terjadi kesalahan penanganan. Penanganan menjadi berlarut-larut karena semuanya saling menunggu.

Sekarang sudah ada kesepakatan bersama lintas instansi terkait SOP dan hari ini kita latihan sedemikian rupa. Alhamdulilah dari seluruh kementerian dan lembaga terkait telah menjalankan perannya sebagaimana mestinya.

“Apabila terjadi permasalahan serupa dimana terjadi pemaksaan mendarat, kita semua tahu harus membuat apa,” sebutnya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD memberi sambutan pembukaan Simulasi Force Down dibacakan Marsekal Muda TNI Novian Samyoga. (AVID)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *