32 Kasus Reaktif Positif Covid-19 di Batu Bara. Kecamatan Medang Deras dan Sei. Suka Zona Merah

  • Bagikan

membaranews.com-(Batubara)

Sejak ditemukannya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Batu Bara pertengahan Juni lalu hingga 17 Juli 2020 telah ditemukan 32 kasus reaktif positif Covid-19.

Dari 32 kasus Covid-19 yang ditemukan terkonsentrasi di dua kecamatan. Yakni  Kecamatan Medang Deras dan Kecamatan Sei Suka dimana letaknya berdampingan.
Sehingga dua kecamatan tersebut zona merah karena sudah melebihi 6 kasus Covid-19.

Kecamatan  Sei Suka merupakan daerah yang paling banyak ditemukan kasus positif Covid-19.

Demikian disampaikan Juru Bicara
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Batu Bara dr. Wahid Khusairy didampingi Kadis Kominfo Batu Bara Andre Rahardian  pada konferensi pers di Sekretariat GTPP Covid-19 Batu Bara Lima Puluh, Jumat (17/07/2020).

dr. Wahid mengungkapkan,   warga yang positif Covid-19 ada yang menjalani isolasi mandiri dirumahnya. Ada yang menjalani isolasi di rumah sakit di Medan. Namun seorang yang dinyatakan positif Covid-19 saat ini menjalani pèrawatan di RSUD Batu Bara.

“Fasiltas RSUD Batu Bara sudah memadai untuk menangani pasien Covid-19”, ucap dr. Wahid.

Sebagaimana diketahui sejak Pemkab Batu Bara mulai menangani Covid-19 16 Maret hingga 14 Juni, status Kabupaten Batu Bara masih zona hijau.

Namun saat mulai dicanangkan new normal (kebiasaan hidup baru)  ditemui satu kasus positif Covid-19.

“Itupun kasus impor karena warga tersebut bekerja di Medan”, ujar Kadis Kesehatan Batu Bara itu.

Hingga saat ini secara akumulatif terdapat 32 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Batu Bara. Diantaranya telah sembuh 14 orang.

“Hari ini kita akan terbitkan surat keterangan terhadap 14 orang yang telah sembuh tersebut. Dengan demikian kasus positif Covid-19 tinggal 18 orang”, tandas Wahid.

Terkait masih merebaknya penyebaran Covid-19 di Kabupaten Batu Bara, Wahid mengingatkan masyarakat tidak menganggap enteng atau menganggap Covid-19 tidak ada.

Sebab  70% dari kasus pasien Covid-19 di Kabupaten Batu Bara adalah Orang Tanpa Gejala (OTG). Mereka ini umumnya pelaku perjalanan yang baru ketahuan positif saat periksa kesehatan sebagai syarat kembali ke tempat kerjanya di luar daerah.

“Ini tidak berbahaya karena mereka memiliki riwayat kesehatan yang baik. Tapi bila bertemu dengan keluarga atau orang yang kondisi tubuhnya lemah atau sakit, besar kemungkinan akan tertular”, jelasnya.

Guna mencegah penyebaran Covid-19, Wahid mengharapkan masyarakat melaksanakan 3 M. Menjaga Jarak, Memakai Masker, Mencuci Tangan.

“Tanpa kita sadari bisa saja disuatu tempat ada virus corona. Kita tetap berusaha memutus mata rantainya”, tegas Wahid.(bento)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *