Zahir Terima Investor Korea

  • Bagikan

“Layani Calon Investor Ke Batu Bara”

membaranews.com-(Batubara)

Bupati Batu Bara, Ir. Zahir, MAP. menerima Investor Korea diwakili Direktur Green Teknology Partnership Initiave ( GTPI ) Indonesia, Kwangyoung KIM, Ph.D didampingi Ketua APINDO ( Asosiasi Pengusaha Indonesia) Sumatera Utara Parlindungan Purba di Rumah Dinas Bupati Batu Bara Tanjung Gading, Sei.Suka Batubara, Senin (16/3)

Zahir berterima kasih kepada Anggota DPD-RI 2004-2019 Parlindungan Purba yang membawa calon investor membantu pembangunan di Kabupaten Batubara.

Pemerintah akan memberik ekstra pelayanan terhadap proses perizinan usaha sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat apalagi Kabupaten Batu Bara merupakan Projeck Stragis Nasional. Makanya pemerintah harus membuka diri terhadap para investor yang akan membangun projeck – projeck di Batu Bara.

Menurut Zahir, investor tidak akan mau membangun jika pemerintah tidak membuka diri terutama memberi kemudahan dalam perizinan sebagaimana yang selalu disampaikan Presiden Joko Widodo.

Harap dibantu dan koordinasikan dengan lintas OPD terkait. Kerjakan bersama, jangan dipersulit. Bantu untuk kemudahannya, tegas Zahir kepada OPD terkait yang turut mendampingi kunjungan Kwangyoung KIM.

Kwanyoung mengatakan, perusahaan penghasil biocng dari pome limbah pabrik CPO akan kerjasama dengan Green Technology Korea Initiave Indonesia dan BPPT. Sebagai Kawasan Strategis Nasional punya prospek cerah, APINDO telah mengajak investor untuk berinvestasi sehingga tercipta lapangan kerja dan rakyat makmur, ujar Kwangyoung.

Limbah menjadi perhatian di PKS adalah limbah cair atau yang lebih dikenal dengan POME ( Palm Oil Mill Effluent). POME adalah air buangan yang dihasilkan pabrik kelapa sawit utamanya berasal kondensat rebusan, air hidrosiklon, dan sludge separator.

Setiap ton TBS yang diolah akan terbentuk sekitar 0,6 hingga 1 m3 POME. POME kaya akan karbon organik dengan nilai COD lebih 40 g/L dan kandungan nitrogen sekitar 0,2 dan 0,5 g/L sebagai nitrogen ammonia dan total nitrogen, ujar Kwangyoung.

Kwangyoung menyebut gas alam terkompressi atau sienji Compressed Natural Gas, (CNG) adalah alternatif bahan bakar selain bensin atau solar. Di Indonesia, dikenal CNG sebagai bahan bakar gas (BBG).

Parlindungan Purba mengungkapkan, perusahaan Korea ini bergerak bagaimana memanfaatkan dan memperbaiki lingkungan hidup.

Hadir mendampingi Bupati Zahir, Kadis Perkebunan dan Peternakan Emmi Oc, Kadisdik Ilyas Sitorus. (rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *