Terdampak Covid-19, 56.327 Pekerja dan 48.891 UMKM Di Sumut Dibantu Usaha dan Modal

  • Bagikan

membaranews.com-(Medan)

Pemprov Sumatera Utara akan memberikan bantuan tenaga kerja dan UMKM terdampak Pandemi Covid-19. Antara lain pelatihan tenaga kerja dan bantuan permodalan.

Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, SDA pada Webinar Inews dari ruang Sumut Smart Province Lantai 6 Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan mengatakan, bantuan usaha dan modal dari alokasi dari hasil refocusing APBD Sumut Tahap II.

Pada refocusing Tahap II dialokasikan anggaran sekitar Rp. 500 M. Antara lain Rp.253 M Jaring Pengaman Sosial (JPS), Rp.130 M Bidang Kesehatan, Rp.117 M Penanganan Dampak Ekonomi.

Tenaga kerja terdampak, Pemprov Sumut akan memberi bantuan pelatihan. Tenaga Kerja diminta memilih satu di antara sektor pertanian, peternakan atau perikanan. Juga diberikan modal atau bibit dari sektor yang dipilih.

Menurut Agus, sektor pangan dipilih lantaran tahan banting di masa pandemi. Nanti kami berikan pelatihan.

“Mereka diminta memilih tertarik dengan perikanan, pertanian atau peternakan. Kita akan berikan pelatihan dan kita akan beri bibit sehingga dapat melaksanakan usahanya,” ungkap Agus.

UMKM, Pemprov Sumut akan memberi modal yang sangat dibutuhkan Bagaimanapun permodalan sangat penting bagi pelaku UMKM untuk dapat melanjutkan usahanya.

JPS, Pemprov Sumut berharap pemerintah kabupaten/kota memberikan data penerima bantuan sosial berdasarkan sumber atau jenis bantuan yang selama ini diberikan.

Masyarakat Sumut telah menerima bantuan sosial mulai dari pemerintah pusat, provinsi dan dana desa.

Jika bantuan tepat sasaran, tidak ada lagi masyarakat Sumut yang tidak menerima bantuan.

“Kami sedang melakukan tabulasi, sehingga nanti dengan jumlah bantuan yang begitu banyak ini, jangan nanti ada penduduk yang memperoleh 2, 3, 4 kali tetapi ada yang tidak mendapat.

“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemprov,” kata Agus.

Pertumbuhan ekonomi Sumut pada kuartal pertama masih cukup tinggi 4,6. Namun diperkirakan pada kuartal kedua menurun sekitar 2,6 atau 2,9. Oleh sebab itu, untuk menggerakkan roda perkonomian, masyarakat harus mempunyai daya beli yang kuat.

Agus berharap kabupaten/kota terus bersinergi dan bersama sama menggerakan perekonomian Sumut sehingga tidak semakin terpuruk. “Kalau memang bisa diperoleh data secara maksimal dari Pemkab , Pemko, dan bisa diberikan “by name by adress” sesuai dengan terdampak Covid, mudah-mudahan terbantu semua dan masyarakat menjadi punya uang, daya beli lebih kuat,l sehingga bisa menggerakkan roda perekonomian Sumut,” sebut Agus.

Ketua APINDO Sumut Parlindungan Purba berharap pengusaha bisa menjadi mitra pemerintah bersama-sama menggerakkan roda perekonomian. Dunia usaha juga harus diperhatikan serius. “Ini butuh peran semua pihak saling memberikan pehatian untuk menggerakkan ekonomi. Ini momentum Pemda merancang apa yang bisa dibuat,” kata Parlindungan.

Pemkab, Pemko di Sumut sudah merancang bantuan usaha dan permodalam untuk menggerakan ekonomi di Pandemi Covid-19, Seperti Pemko Tanjungbalai sudah mendata nelayan untuk bantuan dana bergulir.

“Kita sedang mendata kelompok-kelompok masyarakat sesuai profesi atau bidang usaha atau pekerjannya” kata Walikota Tanjungbalai M. Syahrial. (rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *