membaranews.com-(Medan)
Demokrasi kampus kembali tercoreng setelah terjadi kisruh antara mahasiswa dengan oknum aparat yang terjadi di Universitas Negeri Medan (Unimed), Jumat (02/10/2020)
Oknum aparat diketahui melakukan tindakan represif kepada salah satu mahasiswa Universitas Negeri Medan.
Hal itu terjadi pada saat pihak kampus melakukan penutupan secara paksa Sekretariat Mapala Unimed, Jumat 2 Oktober 2020, seperti yang dilansir di Instagram mapalaunimed.
Menyikapi tindakan represif oknum aparat, Ketua Senat Mahasiswa (Sema) Universitas Negeri Medan Ahmad Fahmi SB mengkritik dan mengutuk. keras tindak kekerasan tersebut.
Menurut Fahmi, apapun permasalahan yang terjadi antara pihak kampus mahasiswa , aparat seharusnya bersifat netral dan bertugas sebagai pengamanan bukan malah melakukan tindakan kekerasan dalam aksi mahasiswa.
“Seharusnya pihak aparat berlaku bijaksana dan mampu memediasi bila terjadi cekcok antar kedua belah pihak. Bukan malah cendrung memihak dan melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa,” ucap Fahmi.
“Saya minta pihak Propam maupun Polisi Militer (PM) memberikan tindakan kepada okum-oknum aparat dalam kejadian tersebut,” tegas Fahmi.
Sema Unimwd akan mengawal kasus ini sampai tuntas agar tindakan kekerasan terhadap mahasiswa di kampus ini tidak terulang lagi. (sw)