PT. Wijaya Karya Bangun Komunikasi Dengan Media. 20 Bidang Tanah Belum Dibebaskan Untuk Bangun Jalan Tol Di Batu Bara

  • Bagikan

membaranews.com-(Batubara)

PT. Wijaya Karya (WK)  terus membangun komunikasi dengan wartawan media cetak,elektronik dan online  di Kabupaten Batu Bara, Jumat (28/08/2020)

PT. WK yang membangun jalan tol yang saat ini dalam tahap pembangunan  di wilayah Kabupaten Batu Bara butuh dukungan dari media agar proses pembangunan dapat berjalan dengan aman, lancar dan mendapat dukungan masyarakat.

Pembangunan jalan tol tentunya tidak akan mematikan jalan lintas atau jalan arteri atau jalan konvensional.

“Nanti, akan ada 4 jalan interchange di Kabupaten Batu Bara yang merupakan akses keluar masuk jalan tol,kata  Project Manager KTIP Waskita Karya  Hamim Mufijar,ST pada acara Coffe Morning bersama media  dengan tema ” Pembangunan Jalan Toll Medan-Tebing Tinggi-Indrapura-Kuala Tanjung-Dampak Pembangunan Ekonomi Masyarakat” di Kono Kopi Jalan Kopertis Indra Pura Kecamatan Air Putih Batu Bara.

Pemerintah pusat telah menetapkan Kabupaten Batu Bara sebagai Kawasan Strategis sebagai program nasional. Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan hub Internasional terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkai.

Menurut Hamim,  masyarakat Batu Bara patut bersyukur karena program nasional ini dapat memajukan dan mensejahterakan masyarakat Batu Bara.

Memang diakuinya, pasti ada dampak pembangunan seperti. Pembangunan jalan tol yang saat ini dalam. Proses pengerjaan. Truk-truk pengangkut material proyek pembangunan jalan tol belum terlihat dan tidak sampai merusak jalan nasional yang tentunya dapat mengganggu transportasi masyarakat di kalan umum tersebut.

“Ini memang dampak negatif pembangunan yang tidak dapat dihindari”, ujar Hamim didampingi Humas PT WK Joko Bagus Priono.
Hamim meyakinkan, setelah jalan tol selesai akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat Batu Bara.

Pada jangka menengah dan jangka panjang,  Kuala Tanjung telah menjadi kawasan industri seperti Bontang akan menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu menumbuhkan pusat pertumbuhan ekonomi.

Keberadaan jalan tol tidak akan mematikan jalan lintas karena jalan tol tujuannya mempercepat akses transportasi.

Keberadaan jalan tol di Batu Bara akan mempercepat kemajuan pelabuhan dan kawasan industri Kuala Tanjung ujar Hamim.

Menjawab wartawan,  pengangkutan material yang bisa menyebabkan kerusakan jalan dan rumah penduduk retak, Hamim menjelaskan saat awal sebelum pengerjaan , pihaknya telah minta ijin menggunakan jalan dan membangun Memorandum of Understanding (MoU).

Salah satu butir MoU disebutkan Hamim adalah kondisi jalan yang dilalui alat berat PT WK akan dikembalikan seperti semula setelah pengerjaan selesai.

Meski begitu Hamim memastikan selama masa pengerjaan pihaknya terus melakukan perawatan jalan di ruas jalan yang rusak.

Mengenai rumah warga yang mengalami retak atau rusak akibat getaran ditegaskan Hamim segera dilakukan perbaikan. “Sudah 30 rumah yang diperbaiki, namun butuh waktu untuk memperbaikinya mungkin sekitar satu bulan”, sebut Hamim.

PT. WK memiliki Tim untuk memantau kondisi jalan dan rumah retak sehingga bila terjadi kerusakan akan dilakukan perbaikan, kata Joko Bagus.

Berkomunikasilah dengan kami bila ada kerusakan agar cepat kita atasi”, tegas Bagus.

Hamim menjelaskan ada 18,5 Km ruas tol Kuala Tanjung-Indrapura yang merupakan tanggungjawab PT WK.

Lahan yang bisa dikerjakan sekitar 14 Km,  sedangkan 4 Km lagi belum terbuka. Progres baru 45% terselesaikan dimana sepanjang 3,5 Km telah menjadi jalan tol.

Permasalahan yang terjadi saat ini menurut Hamim adalah penyelesaian ganti rugi lahan dari Bandar Tinggi -Indrapura.  Masih ada 20 bidang lahan belum dibebaskan dan 70 bidang lahan belum ada persetujuan dengan pemilik lahan.

“Kendala pembebasan lahan sebenarnya bukan tanggungjawab PT WK tapi dipihak PPK jalan dan BPN.

Meski begitu, audah 90% disetujui namun ada kendala administrasi termasuk pandemi Covid-19. Sedangkan 10% lagi bisa jadi diselesaikan lewat Pengadilan Negeri “, ungkap Hamim.

Hamim berharap akhir tahun ini sudah dapat dilalui untuk libur Tahun Baru dan Agustus 2021 diharapkan selesai.Tapi dengan catatan masalah lahan sudah terselesaikan”, ujar Hamim.(bento)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *