Pilkada Labuhanbatu : “Money Politik Bukan Jamannya Lagi, Masyarakat Butuh Program Nyata”.

  • Bagikan

membaranews.com(Medan)

Oleh: Nasky Putra
Tandjung
(Alumni Indef School of Political Economy Angkatan 28 Jakarta)

Hasil survei kami tim dilapangan ada beberapa indikator-indikator pertanyaan baik itu mengenai tingkat partisipatif, opini dan alasan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu untuk memilih pasangan calon (paslon) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2020 mendatang.

Hasilnya sangat menakjubkan. Masyarakat masih mengutamakan visi-misi dan program kerja, bukan karena nominal.  Itulah isi hati nurani dan harapan mereka sesungguhnya.

Jadi saya melihat masyarakat sudah bisa menilai sendiri karena mereka yang merasakan apa efeknya jika pemimpin kita pilih kalau hanya alasannya karena uang. Kita lihat dulu kebijakan paslon hingga visi-misi dan program kerja paslon Bupati dan Wakil Bupati apa yang digagas dan yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas.

Nasky menjelaskan, masyarakat didaerah pinggiran khususnya harus kita edukasi, sosialisasikan terhadap politik, agar masyarakat tidak apatis dengan setiap momentun pemilu. Itu sudah tugasnya penyelenggara dan parpol. Pasalnya kegaduhan politik akibat perbedaan pilihan sejauh ini tidak terjadi benturan baik secara fisik, meskipun di media sosial kita lihat masih ada yang saling hujat menghujat. Itu dapat kita jauhkan bersama demi menjaga tali persaudaran kita.Karena seyogiyanya Labuhanbatu milik semua golongan, mari kita kesampingkan narasi-narasi yang membuat perseteruan antar suku, agama, ras dan antar golongan.

Sebenarnya,  masyarakat secara bersama-sama sudah bergerak melawan ancaman yang dapat mengganggu seluruh tahapan demokrasi.

Menurut Nasky, konflik karena perbedaan pilihan serta money politik (politik uang) sudah tidak jamannya lagi sebab masyarakat sangat sadar akan hak dan kewajibannya dalam berdemokrasi.

Kta bangun marketing politik adu visi-misi dan program nyata bukan memberi uang untuk mendulang suara atau yang sering disebut politik transaksional. Money politik sudah tidak berlaku , masyarakat butuh program nyata.

Nasky mengungkapkan, kampanye yang dilakukan kontestan peserta pilkada 2020 yaitu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu  merupakan ikhtiar silaturrahmi ataupun strategi pemenangan. Jika dalam silaturrahmi itu masyarakat di suguhkan makanan maupun minuman menjadi hal yang lumrah untuk menciptakan kenyamanan dalam berinteraksi dan berdialog antar sesama.

Meski demikian, para tim kampanye, relawan maupun simpatisan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati agar membangun dan menciptakan politik yang beradab, santun serta menjunjung tinggi nilai-nilai berdemokrasi guna menghindari terjadinya politik pragmatis,tegas Nasky  selaku Penggiat demokrasi *****

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *