Pemprov Sumut Fasilitasi Pemulangan 547 TKI dari Malaysia ke Daerah Asal

  • Bagikan

membaranews.com-(Medan)

Setelah diterima sejak Kamis (9/4) lalu, 547 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dipulangkan dari Malaysia mulai dipulangkan secara bertahap ke daerah asal.
Pemulangan difasilitasi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut bersama Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Medan, TNI AU Lanud Soewonda dilaksanakan di Apron Pangkalan Udara Soewondo Medan, Sabtu (11/4).

Pemulangan dipantau dan dikoordinir Kepala BPBD Sumut sekaligus Wakil Sekretaris Gugus Tugas Riadil Akhir Lubis, Kadis Kesehatan Alwi Mujahit Hasibuan, Kadis Tenaga Kerja Harianto Butar-butar, Kepala Dinas PPPA Sumut Nurlela, mewakili BP3TKI, mewakili TNI AU Lanud Soewondo, Polda Sumut dan Pemkab/Pemko se-Sumut.

“Mereka ditampung di Sumut sebagai transit atau karantina sementara. Kita sudah cek kondisi semua TKI yang datang, semua sehat.

Dari Malaysia mereka sudah diperiksa dan membawa surat tanda sehat. Masuk di Bandara Kualanamu juga dilakukan pemeriksaan lagi melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan, begitu pula saat di karantina sementara di sini (Lanud Soewondo) melalui Dinkes Sumut,” ujar Riadil.

Adapun rincian data dari 547 TKI yang ditampung di Sumut, kata Riadil, 144 orang masyarakat Sumut,403 orang dari 22 provinsi lain. Sebanyak 136 ditampung di Gedung Cadika Lubukpakam Kabupaten Deliserdang dan ditangani oleh Pemkab setempat. Sisanya, ditampung di Gedung Andromeda Lanud Soewondo Medan.

“Pemulangan ini kita koordinasikan dengan Pemprov asal TKI masing-masing. Setibanya di daerah asal nanti kebijakan wilayah masing-masing, apakah akan dikarantina atau pemeriksaan kesehatan lagi.

Tetapi sebenarnya saat dipulangkan dari Malaysia mereka sudah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Pemerintah Malaysia dan juga ketika tiba di sini. Mudah-mudahan mereka sehat-sehat,” ujarnya.

Riadil mengungkapkan hari ini, masyarakat Sumut sudah dipulangkan dan dijemput oleh Pemkab/Pemko masing-masing. Begitu pula dengan TKI asal provinsi lain, dipulangkan dengan bus. Diantaranya Aceh, Jambi, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu.

Yang menyusul dipulangkan besok (Minggu, 12/4) dari Jawa Timur, Jawa Barat, Kepri, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Jakarta, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Banten, Kalimantan Timur dan Yogyakarta.

“Jumlahnya sekitar seratusan lagi, kita harapkan rampung pada hari Selasa mendatang,” sebut Riadil.

Selama dikarantina di Gedung Cadika Deliserdang dan Gedung Andromeda Lanud Soewondo Medan, segala kebutuhan TKI diperhatikan, mulai dari jadwal makan, perlengkapan sandang dan lainnya. Sebab, kita lihat ada yang datang hanya membawa baju di badan.

Jadi pemulangan ini juga kita berikan bantuan pakaian, peralatan mandi, kelengkapan wanita dan anak,” ungkapnya.

Adapun protokol kesehatan yang dilaksanakan di Lanud Soewondo di antaranya para TKI dites dengan thermoscan (pendeteksi panas tubuh), mengisi formulir kesehatan dan pemeriksaan kesehatan.

Jika ditemukan tanda-tanda demam, batuk dan sesak nafas, maka mereka akan diperlakukan sebagai PDP, untuk selanjutnya dirujuk ke RS rujukan.

TKI Perempuan dan Anak

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumut Nurlela, bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut Harianto Butar-butar, Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis memberi pengarahan kepada TKI sebelum dipulangkan ke daerahnya masing-masing. (ist)

Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumut Nurlela prihatin dengan nasib TKI perempuan membawa anak-anak dari Malaysia. Sebelum dipulangkan, Nurlela menyempatkan memberikan arahan serta memberi bantuan kepada perempuan dan anak-anak.

“TKI dipulangkan ada 77 perempuan dan 3 anak-anak. Tadi bahkan ada yang masih bayi. Mereka pulang seadanya, hanya membawa baju di badan. Jadi, kita berikan bantuan sandang, pangan, produk kewanitaan dan sanitasi, keperluan nutrisi bayi seperti susu dan lainnya,” ucap Nurlela.

Nurlela sudah berkoordinasi dengan Kadis PPPA provinsi lainnya memberi kabar kepulangan kaum perempuan dan anak. Saat tiba di wilayah masing-masing, mereka mendapatkan perhatian dan dukungan.

“Tetap semangat Ibu-Ibu. Kita jadikan ini pelajaran berharga. Berangkat untuk bekerja ke negara tetangga harus melalui prosedur yang jelas dan resmi. Kasihani anak-anak kita yang ikut bersama kita,” pesan Nurlela.(rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *