Pemprov Sumut Distribusikan Ribuan APD dan Rapid Test Covid-19

  • Bagikan

*77 PDP di Sumut

membaranews.com

Pemprov Sumut mendistribusikan ribuan Alat Pelindung Diri (APD) dan alat Rapid Test Covid-19 ke kabupaten/kota se-Sumut. Diharapkan APD dan  Rapid Test mampu mempercepat penanganan penyebaran dan pengendalian Covid-19 di Sumut.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Whiko Irwan mengatakan APD adalah sebagian dari jumlah yang dipesan Pemprov Sumut. APD sudah didistribusikan ke kabupaten/kota dan rumah sakit rujukan seperti RS Dr Gl Tobing PTPN II, RS Haji Medan, RSAL Komang Makes, RS TNI AU Lanud Soewondo, RS Sari Mutiara dan RS Putri Hijau.

“Sampai saat ini ada baju coverall box 4.650 pieces, sarung tangan karet 4.650 pieces, sarung tangan trasti protect 10, helm 51, goggle (kacamata pelindung) 60, sepatu boot safety 597, masker tipe N95 50 pieces.

” Ini masih sebagian dari yang dipesan Pemprov Sumut, sisanya menunggu pengiriman dari produsen,” ujar Whiko di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Kantor Gubernur Sumut, Sabtu (28/3).

Untuk Rapid Test sudah sampai di Sumut dengan jumlah 3.600 unit , sudah didistribusikan ke rumah sakit rujukan. “Untuk Rapid Test Covid-19 juga sudah disebarkan ke kabupaten/kota dan rumah sakit rujukan dan beberapa daerah sudah melakukan test dengan alat tersebut,” sebut Whiko.

Pemprov Sumut semakin intens melakukan penanganan dan pengendalian penyebaran Covid-19 karena ada kenaikan ODP, PDP dan positif Covid-19.

Per Sabtu 28 Maret 2019, kasus positif bertambah 5 orang menjadi 14 orang (meninggal 2 orang), PDP bertambah satu orang menjadi 77 orang, ODP yang melapor melonjak menjadi 4064 orang.

“ PDP 77 orang tersebar di 8 kabupaten/kota (Medan, Pematangsiantar, Tanjungbalai, Deliserdang, Langkat, Serdang Bedagai, Dairi dan Mandailing Natal),” ungkap Whiko.

Whiko mengimbau masyarakat supaya disiplin melakukan physical distancing (menjaga jarak fisik) agar penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan. Diingatkan agar tetap di rumah bila tidak ada sesuatu mendesak.

Bila tidak disiplin pandemi ini sulit kita hentikan. Tetaplah di rumah, keluar hanya bila ada kebutuhan yang mendesak,” tegas Whiko.(rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *