Penyebaran Covid-19 di Sumut Tetap Diwaspadai

  • Bagikan

“Pemakaman Jenazah Korban Covid-19 Sesuai Protokol Medis dan Fatwa MUI

membaranews.com-(Medan)

Hingga Minggu kemarin 12 April 2028, jumlah PDP Covid-19 di Sumut berkurang 4 orang atau menjadi 145 orang dari jumlah sebelumnya 149 orang. Sedangkan positif masih tetap berjumlah 90 orang. Jumlah meninggal dunia yang terpapar masih 8 orang, sembuh 1 orang.

“Ini membuktikan kita mampu menangani korban terpapar Covid-19 namun kita harus mewaspadai penyebaran Covid-19 masih berjalan sehingga masyarakat harus patuh dengan protokol kesehatan pemerintah”, kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah, Minggu (12/4).

Aris juga meminta masyarakat tidak menolak pemakaman korban Covid-19. Pemakaman korban Covid-19 sudah sesuai dengan protokol medis dan agama.

Pemakaman korban Covid-19 dilakukan oleh petugas medis yang terlatih. Selain itu juga sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Agama dan juga Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 8 Tahun 2020. Sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat menolak pemakaman jenazah korban Covid-19.

Kita harus ingat, mereka juga saudara, keluarga kita yang gugur berjuang melawan Covid-19,” tegas Aris.

Beberapa waktu lalu tersiar kabar penolakan masyarakat terhadap pemakaman jenazah korban Covid-19. Menurut Aris, penting bagi masyarakat memahami pemakaman korban Covid-19 sudah sesuai dengan protokol medis dan juga agama.

Sampai hari ini Minggu 12 April 2020, jumlah korban meninggal yang terpapar Covid-19 di Sumut masih berjumlah delapan orang. Sedangkan untuk yang sembuh bertambah satu orang. Ini membuktikan pemerintah mampu menangani pasien yang terpapar Covid-19.

“Berita baiknya hari ini satu pasien positif Covid-19 di Sumut sembuh. Ini membuktikan kita mampu menanganinya,” ujarnya.

Walau begitu, upaya pemerintah bukanlah satu-satunya cara melawan penyebaran Covid-19. Aris menegaskan masyarakat merupakan ujung tombak dalam memutus mata rantai penyebaran penyakit ini.

Penanganan penyebaran Covid-19 itu berbasis komunitas. Jadi masyarakat sebagai ujung tombak yang perannya sangat besar dan menentukan. Caranya tentu ikuti anjuran yang dikeluarkan pemerintah seperti tetap di rumah, jaga jarak, memakai masker bila terpaksa keluar rumah dan cuci tangan sesering mungkin,” ujar Aris.(rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *