Vaksin COVID-19 Sinovac Tiba di Indonesia

  • Bagikan

membaranews.com-(Jakarta)

Sinovac tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 21.13 WIB, Minggu (6/12/2020) yang diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-300ER.

Sekitar 20 menit berselang sejak pesawat parkir, perut pesawat yang merupakan bagasi pesawat terbuka. Nampak terlihat sebuah kotak besar yang di dalamnya berisi vaksin COVID-19. Beberapa kru mulai masuk ke dalam perut pesawat.

Tak lama, nampak terlihat, satu per satu kotak besar dengan merek Envoritainer dengan kode RAPB1136PC berisikan vaksin COVID-19 Sinovac diturunkan dari atas pesawat pada pukul 21.47 WIB, seperti dilihat dari siaran langsung di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Envoritainer merupakan sebuah perusahaan global yang dikenal menyediakan penyimpanan dengan pengaturan suhu untuk produk farmasi termasuk obat-obatan dan vaksin.

Pengangkutan vaksin memang tidak bisa sembarangan. Vaksin harus disimpan dengan suhu tertentu agar tetap berkhasiat.

Termasuk vaksin COVID-19 Sinovac yang harus disimpan dalam suhu tertentu agar saat disuntikkan ke masyarakat memberikan daya kebal terhadap Virus Corona baru atau SARS-CoV-2.

Kehadiran 1,2 juta vaksin COVID-19 ini merupakan sebuah kabar baik bagi masyarakat Indonesia. Diharapkan, dengan adanya vaksin ini, upaya pemerintah dan masyarakat mengendalikan virus Corona bisa terwujud.

“Saya ingin menyampaikan satu kabar baik bahwa pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin COVID-19,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi)

“Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020 lalu,” lanjutnya.

Presiden juga menegaskan agar seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin.

“Kita amat bersyukur alhamdulilah vaksin sudah tersedia, artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah COVID-19. Tapi untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” tambah Presiden.

“Pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai,” ungkap Presiden. (Red/Liputan6)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *