Taman Budaya Pindah Ke PRSU

  • Bagikan
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meresmikan perpindahan lokasi  Taman Budaya Sumut, di Arena PRSU. (ist) 

membaranews.com(Medan)

Taman Budaya yang selama ini berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan Medan secara resmi pindah ke arena PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara)  Jl. Gatot Subroto Medan. Peresmiannya  dilakukan Gubernur Edy Rahmayadi, Sabtu (7/11).

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang terkenal dengan keberagaman dan kaya seni budaya. Selain menjadi identitas, seni dan budaya juga merupakan aset tidak ternilai dari suatu daerah yang harus dilindungi. Sehingga tidak tergerus oleh zaman dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.

“Taman Budaya harus menjadi salah satu garda terdepan melindungi dan membangkitkan seni budaya kita,” kata Edy Rahmayadi saat meresmikan perpindahan Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Sumut.

Seni dan budaya bisa menjadi salah satu modal pengembangan pariwisata Sumut.Tari Kecak di Bali menjadi ikon seni pertunjukan wisata yang terkenal dan diburu wisatawan mancanegara. Artinya, jika dikelola dengan maksimal, seni dan budaya berpotensi besar mendatangkan wisatawan.

Dengan kerja sama baik dan keinginan kuat, kita  bisa majukan Sumut dengan seni dan budaya. Diharapkan dengan pindahnya Taman Budaya ke PRSU , semangat berkarya juga meningkat. “Para seniman dan budayawan Sumut, mari bersatu, kita gaungkan kekayaan seni dan budaya daerah kita,” tegas Edy.

Plt Kadisbudpar Sumut Ria Telaumbanua mengatakan, perpindahan Taman Budaya menjadi era baru untuk meningatkan wisatawan ke Sumut melalui daya tarik seni dan budaya. Para seniman dan budayawan harus  semangat dan aktif berkarya  di  Taman Budaya.

Rencananya,  di Taman Budaya dibangun teater modern empat dimensi dengan biaya senilai Rp 58 Miliar. Dimulai tahun 2021 dengan Detail Engineering Design (DED) sebesar Rp 2,4 Miliar.

November 2021, lokasi Taman Budaya di PRSU menjadi tuan rumah pelaksanaan Tourism Promotion Organization se-Asia Pasifik. Maka perlu persiapan diantaranya pengembangan dan pertumbuhan sanggar-sanggar, kesenian dan budaya lebih pesat. (rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *