Stimulus Ekonomi Ala Bobby Nasution Sudah Tepat Sasaran

  • Bagikan

membaranews.com (Medan)

 

Di tengah pandemi Covid-19, Wali Kota Medan Bobby Nasution terus berupaya melakukan pemulihan ekonomi yang cukup terdampak, terutama dari sektor penjualan. Sejumlah langkah dilakukan Bobby agar para pelaku ekonomi, terutama UMKM dapat bangkit dan bertahan.

Salah satunya dengan memaksimalkan peran UMKM di seluruh Kelurahan dan Kecamatan di Kota Medan. Artinya, pihak Kelurahan dan Kecamatan dalam setiap menggelar kegiatan, harus menggunakan makan dan minum dari UMKM yang ada di wilayahnya tersebut.

Untuk mewujudkannya, Bobby telah menginstruksikan OPD terkait untuk  membuat e-katalog lokal sehingga belanja makan minum hasil produk pelaku UMKM dapat masuk dan terdaftar. Disamping itu, Bobby juga akan membantu proses perizinan. Melalui, e-katalog lokal ini, Pemko Medan menjadi pasar bagi pelaku UMKM.

“Tidak hanya permodalan dan memberi pelatihan, yang dibutuhkan UMKM saat ini adalah pasar. Sejak pandemi Covid-19, daya beli masyarakat menurun, maka Pemko Medan harus dapat menjadi pasar bagi pelaku UMKM dengan membeli hasil produknya,” kata Bobby di Balai Kota Medan beberapa hari lalu.

Untuk mendukung kelancaran proses e-katalog lokal, Bobby mendorong pelaku UMKM agar memanfaatkan teknologi (digitalisasi) guna memasarkan hasil produknya. OPD terkait juga harus memberi pendampingan dan pelatihan agar para pelaku UMKM melek teknologi.

Bobby juga mempermudah dan mempersingkat waktu pengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Selama ini, pengurusannya mesti mendapat rekomendasi Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR) Kota Medan dan memakan waktu 21 hari. Tapi kini, pengurusannya hanya di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

“Dengan pengurusan hanya di DPMPTSP, kita harapkan waktunya bisa lebih singkat lagi. Kalau selama ini 21 hari, kini harus selesai dalam waktu 14 hari. Jika bisapun, penyelesaian pengurusan IMB di bawah 14 hari,” tegas Bobby. Diharap iklim investasi di Kota Medan bangkit sehingga mendorong pemulihan ekonomi meski di tengah pandemi.

Stimulus ekonomi dilakukan Bobby di tengah pandemi Covid-19 mendapat apresiasi dari Romindo Pasaribu, akademisi Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nomensen. Romindo menilai, langkah dilakukan Bobby sudah tepat sasaran dengan pemanfaatan teknologi melalui sistem digitalisasi. Sebab, Kota Medan saat ini didominasi hampir 40 persen kaum milenial yang umumnya lahir tahun 90-an sampai 2000-an dan lebih menyenangi hal praktis.

“Kaum milenial nanti akan menjadi tenaga kerja produktif untuk 5-10 tahun mendatang. Dengan sistem digitalisasi dilakukan Wali Kota terhadap pelaku usaha terutama UMKM sudah sangat tepat sasaran. Sistem digitalisasi sangat tepat di tengah pandemic Covid-19 karena meminimalisir terjadi interaksi langsung,” ungkap Romindo.

Agar sistem digitalisasi berjalan lancar, Romindo menyarankan Pemko Medan juga menyiapkan aplikasi untuk membantu para pelaku usaha UMKM untuk memasarkan produknya. Selanjutnya, aplikasi tersebut disosialisasikan kepada masyarakat sehingga familiar dan menarik minat untuk belanja secara online sekaligus mendorong ke arah ekonomi digital.

Romindo berharap agar Pemko Medan semakin fokus memberi pembinaan maupun pelatihan bagi pelaku UMKM bagaimana cara menjual hasil produknya secara online atau melalui market place (e-commerce) sehingga jangkauan pasarnya jauh lebih luas.

Dengan penataan secara digital terhadap pelaku UMKM, saya merasa langkah Wali Kota dapat menbantu pemulihan ekonomi di Kota Medan, terutama di tengah pandemi Covid-19.

“Apalagi, dengan adanya bantuan kredit bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya”, sebut Ramindo.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *