Pemprov Sumut Minta Harga BBM Non-Subsidi Tidak Naik

  • Bagikan

membaranews.com (Medan)

 

Menanggapi keresahan masyarakat terkait BBM, Pemprov Sumut kembali menggelar pertemuan dengan PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) I di Kantor Gubernur Sumut , Rabu (7/4/2021).

Pemprov minta Pertamina tidak menaikkan harga BBM non-subsidi di Sumut, namun tetap Pergub Nomor 1/ 2021 tentang Pelaksanaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak Rokok (PBBKB).

Pemprov berharap kebijakan Pertamina untuk membantu Sumut dalam upaya memenuhi target pendapatan untuk biaya pembangunan daerah.

“Tujuan kita menaikkan pajak PBBKB untuk menyejahterakan rakyat dengan PAD kita. meningkat.

Kami mengusulkan kepada Pertamina agar Pergub tetap berjalan tapi tidak menaikan harga BBM non subsidi,” kata Kadis Kominfo.Irman Oemar kepada wartawan usai pertemuan dengan Excecutive General Manager Pertamina Regional Sumbagut Herra Indra Wirawan.

Irman menyebut, pandemi Covid-19 berdampak bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Gubernur berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pendapatan untuk belanja pembangunan berbagai aspek seperti kesehatan, pendidikan dan infrastruktur, tentunya melalui optimalisasi PAD.

“Kita melihat ada peluang disini (PBBKB)

Kita melakukan penyesuaian tarif PBBKB,” kata Irman.

Kebijakan menaikkan PBBKB , tidak bermaksud menambah beban masyarakat.Pemprov sudah mempertimbangkan berbagai aspek, namun kenaikan harga BBM terjadi di luar skenario diperkirakan,” ujar Irman.

Penyesuaian PBBKB sudah dilakukan provinsi lain di Pulau Sumatera beberapa tahun lalu kecuali Sumut dan Aceh. Stok BBM bersubsidi agar tidak dikurangi sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,tandasnya.

Menanggapi permintaan Pemprov Sumut, Indra Wirawan akan menyampaikan ke Pusat.

Memang, harga BBM di Sumatera lebih beragam dibandingkan Jawa. Harga Pertalite di Kepulauan Riau dan Batam Rp 8.000/liter. Perbedaan harga juga terjadi BBM lain seperti Pertamax, Dexlite.

Provinsi Nanggroe Aceh Darussala (NAD) masih dipatok Rp7.650, sedang harga Pertalite di Sumatera Utara dan beberapa daerah lain Rp 7.850 terdapat selisih Rp 200,” ujar Indra.(SW)

 

Foto :

Kadis Kominfo.Sumut Irman Oemar melakukan pertemuan dengan Pertamina. (ist)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *