Inilah mesin pengolah sampah bantuan Jepang.(Foto : Kominfomdn)
Medan I membaranews.com
Pemko Medan mendapat bantuan 26 mesin pengolah sampah terdiri 9 jenis mesin dari Pemerintah Jepang untuk Bank Sampah New Normal dibawah Yayasan Nuansa Alam Indonesia.
Pemko Medan mengapresiasi batuan Jepang memiliki kepedulian terhadap penggiat sampah di Kota Medan dalam pengolahan sampah bernilai ekonomis,kata Kadis Lingkungan Hidup, Muhammad Husni saat menghadiri serah terima mesin pengolah sampah dari Pemerintah Jepang kepada bank sampah di yayasan Nuansa Alam, Jalan Ringroad Pasar I, Gang Mekar Mulyo, Medan Selayang, Kamis (07/03/2024).
Menurut Husni, bantuan merupakan kepedulian masyarakat Jepang kepada Kota Medan. Semoga mesin daur ulang sampah ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh bank sampah Yayasan Nuansa Alam Indonesia.
Keberhasilan Pemko Medan dibawah kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution mendapatkan penghargaan Adipura tahun 2023, salah satunya karena bank sampah.
Berdasarkan aturan t30 persen sampah dihasilkan dari suatu kota harus dikelola. Maka pengelolaan sampah di kota Medan dilakukan para penggiat melalui bank sampah.
Pak Bobby Nasution terus mendorong penggiat bank sampah di Kota Medan dapat mengurus izin usahanya.
DLH Medan akan membantu dan memfasilitasi bank sampah untuk mendapatkan perizinan agar legitimasi bank sampah lebih jelas. Dengan adanya izin tentunya bank sampah lebih mudah mendapat bantuan dari pemerintah maupun pihak lainnya, ujar Husni.
Program prioritas pak Bobby Nasution diantaranya Medan Bersih untuk mewujudkannya diperlukan peran semua pihak khusus penggiat persampahan melalui bank sampah. Artinya keberadaan penggiat persampahan dapat mengurangi sampah di hulu menjadi sampah yang produktif setelah menjalani proses daur ulang.
Konjen Jepang di Medan Takonai Susumu mengungkapkan bantuan diberikan berlandaskan hubungan baik sudah terjalin antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia.
Saat ini Pemerintah Jepang fokus dalam penanganan sampah yang dapat didaur ulang.
Konjen Jepang di Medan harus mengikuti kebijakan yang dibuat di Tokyo.
Fokus kami adalah lingkungan hidup,kami ingin berkolaborasi dengan Pemerintah Kota dan yayasan bidang lingkungan hidup,sebut Takonai.(Rul)
