Bobby Nasution – Aulia Rahman Ingin Wujudkan Collaborative Government Di Kota Medan

  • Bagikan

membaranews.com-(Medan)

Muhammad Bobby Afif Nasution dan H. Aulia Rachman sudah mendaftar secara resmi menjadi Bakal Calon (Balon)  Walikota dan Wakil Wali Kota Medan periode 2020-2025 ke KPUD Kota Medan usai sholat Jumat (04/09/2020).

Bobby-Aulia adalah pasangan balon Walikota dan Wakil Walikota Medan yang pertama, mendaftar di KPUD Kota Medan. Bobby-Aulia bersama 8  partai pegusung, para pendukung dan simpatisan tiba di Kantor KPU Kota Medan Jalan Kejaksaan No 37 pukul 15.05 WIB.

Bobby -Aulia bergerak menuju kantor KPU. medan mengenderai vespa,  tampil dengan jaket denim dipadu t-shirt putih bertema kolaborasi dan celana jeans bertuliskan Masker #KolaborasiMedanBerkerah warna hitam, menambah kompak penampilan bapaslon yang diusung delapan partai politik (parpol) ini.

Pasangan yang diusung PDI-P, Gerindra, Golkar, Nasdem, PAN, PPP, PSI dan Hanura ini, mendaftar di hari Jumat untuk mendapatkan keberkahan. Jumat adalah hari terbaik dalam Islam.

” Saya bersama Aulia membawa semangat kolaborasi di pemerintahan mendatang dan diterapkan sebagai Collaborative Government atau Pemerintahan Kolaboratif”, kata Bobby kepada wartawan.

Pendaftaran balon Walikota dan Wakil Walikota Medan Bobby Nasution – Aulia Rahman di KPU Kota Medan. (ist)

Konsep Collaborative Government itu kata menantu Presiden Jokowi itu, setidaknya ada tiga perubahan penting dilakukan di Kota Medan

Pertama :
Reformasi birokrasi. Bobby – Aulia Rahman akan mengubah wajah birokrasi Kota Medan menjadi birokrasi yang melibatkan setiap elemen, setiap masyarakat.

“Seluruh agenda pemerintahan dan pembangunan yang akan berjalan didasari oleh kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita masyarakat Kota Medan,” kata penggagas #KolaborasiMedanBerkah ini.

Kedua :
Bidang reformasi pelayanan publik.
“Dalam collaborative government, salah satu prinsip yang diusung adalah prinsip ‘memanusiakan manusia’.
Prinsip ‘memanusiakan manusia’ wajib hadir pada pelayanan publik oleh Pemko Medan mendatang.

Setiap masyarakat memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan dari Pemko Medan.

Maka apapun status sosialnya, birokrasi Pemko Medan harus memberikan pelayanan kualitas yang sama, kualitas terbaik dengan prinsip ‘memanusiakan manusia’,” ujar anak kandung mantan Direktur Utama PTPN 4 almarhum Ir. Erwin Nasution .

Ketiga :
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.
“Walikota Medan hattrick korupsi, Medan dinilai sebagai kota paling rawan korupsi, Medan rajanya pungli, dan banyak lainnya.

Masalah korupsi sudah sangat melekat bagi Kota Medan. Ini adalah hal yang sangat memalukan dan menjadi pukulan keras untuk kita semua. Ini tidak boleh dibiarkan.

Ke depan, saya dan Bang Aulia Rahman berjanji kepada masyarakat Kota Medan untuk memberantas  korupsi dan pungli.

Kita sesegara mungkin melacak dan menindak oknum-oknum yang terlibat,” tegas Bobby.

Bobby mengungkapkan Collaborative Government juga akan mewujudkan New Medan.

Berbicara New Medan, juga berbicara tentang visi kita bersama untuk Kota Medan sebagai basis ekonomi kerakyatan.

Terlebih di masa Pandemi Covid-19, kata Bobby, ekonomi kerakyatan di Kota Medan harus diperkuat agar upaya pemulihan ekonomi dan masyarakat berhasil.
Salah satu cara dengan merevitalisasi peran dan program sektor UMKM dan pasar tradisional.

New Medan juga berarti Medan Universal Desain atau Medan dengan tata kota yang ramah, aman, dan membahagiakan seluruh kelompok masyarakat.
Termasuk kelompok disfabel, lansia, anak, dan perempuan.

New Medan diyaki Bobby akan membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Kota Medan. Asal kita mau sama-sama berkolaborasi.

Terutama Pilkada Kota Medan 9 Desember nanti terlebih dulu mendapat keberkahan.

Keberkahan akan muncul di Pilkada nanti jika kita semua berkomitmen mewujudkan Pilkada yang aman, damai, dan teduh.

Tidak ada lagi saling curiga dan permusuhan diantara kita bersama. Kita harus fokus berkomitmen bahwa hasil dari Pilkada Kota Medan 2020 adalah perubahan menyeluruh, berubah pemimpinnya, dan berubah kondisi kota dan masyarakatnya menjadi lebih baik,” tuturnya.

Pendaftaran balon Walikota dan Wakil Walikota Medan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Sesuai ketentuan bakal calon saat mendaftar harus membawa surat keterangan real time Swab atau PCR kata Ketua KPU Kota Medan Agussyah Damanik.

Pendaftaran berakhir Minggu (06/09/2020). Tahap selanjutnya dilakukan penelitian berkas. Kalau syarat calon tidak lengkap dan tidak sah, maka akan dikembalikan untuk dilengkapi.

Kalau sudah lengkap dilanjutkan  pemeriksaan kesehatan di RS Adam Malik Medan. Berikut tahapan selanjutnya. (rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *