Wali Kota Medan Rico Waas didampingi Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak menyalami peserta apel di Lapangan Benteng Medan.(Foto : Kominfomdn)
Medan I membaranews.com
Wali Kota Medan.Rico Waas menegaskan pentingnya koordinasi antar-stakeholder seperti TNI,Polri,BPBD,Dinas Kesehatan.
Penegasan itu disampaikan Rico Waas usai mengikuti Apel Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi digelar Polrestabes Medan di Lapangan Benteng Medan,Rabu (5/11/2025)
Rico menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan apel sebagai wujud komitmen bersama dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana.
Saat meninjau peralatan tanggap bencana di lapangan Benteng kana, Rico menyampaikan kepada Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak tentang kesiapan peralatan dan personel dimiliki Pemko Medan.Seluruh perlengkapan dan sumber daya tersebut dapat digunakan secara bersama-sama apabila terjadi bencana.“Ini bentuk nyata dari komitmen bersama dalam menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Saat memimpin apel, Kapolrestabes Medan Jean Calvijn Simanjuntak membacakan amanat tertulis Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.Apel bertujuan untuk membangun kesadaran, kesiapsiagaan serta kemampuan dalam menghadapi keadaan darurat.
Dalam apel diikuti antara lain oleh personel TNI-Polri, BPBD, Dishub, Satpol PP, dan Pramuka, Calvijn memaparkan bahwa berdasarkan data BNPB hingga 19 Oktober 2025, telah terjadi 2.606 bencana alam di Indonesia, terdiri atas 1.289 kejadian banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, serta 4 erupsi gunung berapi.
Dampak bencana alam tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi tetapi juga meninggalkan trauma psikologis serta mengganggu keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat.
Dalam menghadapi tantangan tersebut kecepatan dan ketepatan respons menjadi faktor utama keberhasilan penanganan bencana. Karena itu, diperlukan kesiapan optimal dari seluruh elemen bangsa, baik dari unsur TNI-Polri, pemerintah daerah, BPBD, Basarnas, PMI, maupun BMKG.
Melalui sinergisitas dan kolaborasi yang terintegrasi, kita akan mampu memaksimalkan upaya mitigasi terhadap dampak bencana, sehingga dapat menurunkan tingkat kerentanan masyarakat terhadap risiko bencana, baik berupa korban jiwa, kerugian harta benda, maupun gangguan terhadap stabilitas perekonomian dan pembangunan nasional.Demikian amanat Kapolri.(Rul/R)











