Kepala BGN Regional Sumit Agung Kurniawan (tengah) memaparkan perkembangan program MBG di Sumut saat konferensi pers di Kantor Gubernur Sumut.(Foto : Istimewa)
Medan I membaranews.com
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumut sudah berjalan dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 930 ribu orang.yang dilayani oleh 322 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Pemprov terus memperketat monitoring dan memperkuat penerapan Sertifikasi Laik Higien Sanitasi (SLHS).
Kepala BGN Regional Sumut T.Agung Kurniawan mengatakan, saat ini ada 322 SPPG di Sumut dengan target 1.742 unit. Sedangkan dari 322 unit SPPG, tenaga kerja yang diserap sekitar 10.000 orang dan akan terus bertambah.
“Pasti terus bertambah karena target kita 1.742 unit”, kata Agung
pada konferensi pers di Kantor Gubernur, Rabu (1/10/2025).
Untuk mencegah hal-hal tidak kita inginkan perlu kolaborasi, bersama-sama menyukseskan program ini, kata Agung didampingi Kabid IKP Dinas Kominfo Sumit Harvina Zuhra.
Penerima manfaat terdiri peserta didik yaitu pelajar mulai PAUD hingga SLTA dan non peserta didik antara lain ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Sementara untuk mengantisipasi kejadian keracunan makanan, Pemprov Sumut akan memperkuat penerapan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Selain itu, untuk mencegah keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) Pemprov Sumut juga akan melakukan monitoring ketat.
Sekretaris Dinas Kesehatan Hamid Rijal menyebut SLHS menjadi syarat wajib bagi SPPG sebagai dapurnya program MBG.Karena itu, Pemprov Sumut akan memperketat penerbitan sertifikat ini. Kemudian akan melakukan monitoring terhadap makanan kedaluarsa, cara pengelolaannya,kondisi tenaga kesehatan karyawan SPPG, packing dan distribusi makanan dan minuman MBG.
“Untuk makanan dan minuman, kita akan melakukan uji sample saat masih di dapur dan juga setelah sampai ke penerima manfaat.Kita juga akan memonitor kesehatan yang bekerja, mereka harus dipastikan tidak dalam keadaan sakit yang menular,” ujar Hamid.
Sampel yang diuji kemudian akan dikirim ke laboratorium kesehatan milik Kementerian Kesehatan dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Pemprov Sumut. Pengujian ini akan menjadi indikator untuk penerbitan SLHS untuk SPPG.
“Kita akan kirim sampelnya ke lab Kemenkes di sini dan juga Labkesda untuk memastikan tidak ada bahan kimia, bakteri, atau virus berbahaya mengkontaminasi makanan MBG,” kata Hamid.(Rul/R)











