Pasien menggunakan KTP saat mendaftar rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan, Selasa (23/09/2025).(Foto : Istimewa)
Medan I membaranews.com
Provinsi Sumatera Utara resmi meraih predikat Universal Health Coverage (UHC) Prioritas per 1 September 2025. Artinya, seluruh masyarakat kini dapat berobat gratis cukup dengan KTP melalui Program Berobat Gratis (Probis) Sumut Berkah.
Capaian ini terwujud hanya dalam delapan bulan, jauh lebih cepat dari target dua tahun. Keberhasilan tersebut lahir dari kepemimpinan Gubernur Sumut Bobby Nasution, yang mengedepankan gerak cepat dan kolaborasi lintas pihak.
“Alhamdulillah, lompatan percepatan Probis ini seharusnya dua tahun bisa dicapai dalam delapan bulan. Ini menunjukkan komitmen Pak Gubernur memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut Faisal Hasrimy, Selasa (23/9/2025).
Direktur RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati menegaskan pihaknya siap mendukung penuh implementasi UHC. “Pasien cukup membawa KTP, data langsung terverifikasi tanpa berkas tambahan. Kami juga menyiapkan loket khusus Probis agar pelayanan lebih cepat dan sederhana,” katanya.
Tenaga medis juga menyambut baik program ini. Sebagai tenaga medis, kami merasa bangga dan bersyukur karena melalui UHC semakin banyak masyarakat bisa berobat tanpa terbebani biaya.
“Melihat pasien datang dengan tenang, tidak lagi khawatir soal biaya dan kami lebih termotivasi memberikan pelayanan terbaik,” ujar Dina Marlia, Perawat RSU Haji Medan.
Seorang pasien di RSU Haji Medan, Mulyana (45) mengakui proses pelayanan Probis di RS Haji isangat mudah, cepat dan lancar. “Saya sebelumnya tidak memiliki jaminan kesehatan. Saya langsung ke RSU Haji Medan karena demam dan badan menggigil akibat sakit tipes dan asam lambung. Saya masuk ke UGD hari Sabtu malam (20/9/2025) dan langsung ditawarkan program UHC dengan cukup menunjukkan KTP dan KK , ungkap Mulyana yang keseharian bekerja sebagai penjaga toko di Medan.
Prosesnya sangat cepat dan Mulyana mengakui dirinya langsung mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap. Dia berharap program ini dapat berjalan dengan baik sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat luas.
“Pelayanan RSU Haji Medan juga sangat baik, saya puas sekali, semoga program ini bisa berjalan lancar dan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan,” kata Mulyana.
Keluarga pasien di RSU Haji Medan juga mengakui program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Rizki Ramadhan, (25) yang membawa ibunya Nuraini Hasibuan (60) untuk rawat inap menggunakan program UHC mengatakan, ketika dia sampai ke RS, pihak rumah sakit langsung menangani ibunya dengan cepat.
“Awalnya ibu saya sesak nafas, batuk dan ada diabetesnya. Saya bawa ke RS dan langsung ditawari program UHC karena saya tidak punya BPJS, program ini cukup hanya dengan KTP dan KK. Ini baru pertama kali saya menggunakan program ini, sangat bagus dan bermanfaat, pelayanannya juga memuaskan,” kata Rizki.
Pengamat kesehatan Destanul Aulia menilai keberhasilan ini bukan hanya capaian teknis, melainkan bukti kepemimpinan visioner. “UHC Sumut tercapai bukan dengan menambah beban fiskal, melainkan dengan strategi cerdas, efisiensi anggaran, dan kolaborasi.
Gubernur Bobby Nasution menunjukkan bahwa keterbatasan justru bisa menjadi katalis percepatan program,ujarnya.
Menurutnya, kebijakan berobat cukup dengan KTP juga menghapus hambatan birokrasi dan meningkatkan pengalaman pasien. “Ini wujud nyata kepemimpinan muda yang pro-rakyat dan mampu menghadirkan layanan kesehatan yang adil, mudah, dan bermutu bagi seluruh masyarakat,” tegasnya.
Dengan UHC, masyarakat Sumut kini tak perlu lagi khawatir soal biaya ketika berobat. Cukup tunjukkan KTP, layanan kesehatan dapat diakses secara mudah, cepat, dan merata. (Rul/R)











