Wali Kota Medan Rico Waas.(Foto : Kominfomdn)
Medan I membaranews.com
Pemko Medan memperkuat penanganan darurat banjir besar melanda hampir seluruh kecamatan sejak 27 November.
Data diperoleh, per Sabtu (29/11/2025) pagi menunjukkan 85.591 jiwa mengungsi dari 514 titik banjir ke 305 lokasi, antara lain rumah ibadah, kantor camat dan lurah.
“Mulai tanggal 26 malam hingga 27 dan 28, kita mengalami kondisi cuaca cukup buruk yang menyebabkan banjir menyeluruh di Kota Medan dan berdampak cukup banyak kepada masyarakat,” kata Wali Kota Medan Rico Waas, Sabtu (29/11/2025) usai bertemu PLN dan Pertamina membahas situasi terkini bencana banjir Medan.
Rico memaparkan, 27 November Pemko Medan mengerahkan seluruh camat, lurah, BPBD, relawan, TNI, Polri untuk evakuasi awal. Evakuasi besar-besaran berlangsung 27 November malam hingga dinihari 28 November terutama di Medan Helvetia dan kawasan Gaperta Ujung.
“Tanggal 27 malam hingga dinihari, kami bersama Forkopimda, TNI, Polri mengevakuasikan masyarakat di Helvetia termasuk di Gaperta Ujung. Warga yang terdampak di Helvetia cukup besar sekitar 20-an ribu jiwa,” sebut Rico Waas.
Saat genangan mulai surut di Helvetia pada 28 November, banjir justru memuncak di kawasan Medan Utara.Dari pemantauan kami, Medan Utara meliputi Medan Deli, Labuhan, Marelan,Belawan, terdampak cukup luas karena tingginya debit air dan putusnya sinyal komunikasi.
Putusnya jaringan membuat tim kesulitan menjangkau warga. “Sinyal komunikasi di Marelan dan Labuhan putus sehingga proses evakuasi maupun pemberian bantuan agak terkendala,”ujar Rico.
Pemko Medan memprioritaskan kawasan yang masih terendam. Posko siaga banjir telah diaktifkan di seluruh kantor kecamatan dan siap menerima laporan dari warga selama 24 jam melalui call center 112.
“Kami memberikan instruksi agar wilayah-wilayah yang masih terdampak banjir difokuskan untuk evakuasi dan pemberian bantuan logistik terutama saudara-saudara kita di Medan bagian utara,” ujarnya.
Dalam penanganan bencana banjir Pemko Medan bersinergi dengan masyarakat mendirikan 157 dapur umum untuk memastikan pengungsi mendapatkan kebutuhan pangan harian.Kecamatan Medan Deli memiliki dapur umum 45 titik,Medan Marelan 19, Medan Maimun 14, Medan Helvetia 13.
Pemko juga menangani gangguan listrik dan kelangkaan BBM memicu antrean panjang. PLN melaporkan listrik padam karena lima gardu induk terendam banjir.
“Ada lima gardu induk terendam sehingga listrik padam terutama di Medan bagian Utara namun perlahan-lahan mulai membaik,” kata Rico.
Tersendatnya distribusi BBM menurut laporan Pertamina karena angin kencang di Belawan dan Labuhan sehingga kapal pembawa BBM tidak bisa berlabuh tepat waktu.
“Stok BBM sebenarnya cukup, hanya penyampaiannya ke SPBU terkendala. Jadi mohon tidak panik buying agar pembagiannya bisa merata,”kata Roco.
Pemko Medan memastikan seluruh jajaran tetap siaga hingga kondisi benar-benar pulih.Koordinasi berkelanjutan dengan seluruh instansi terus dilakukan.
Pemko Medan membuka saluran untuk laporan dan bantuan darurat Call Center Siaga Banjir: 112. Warga diharap tetap tenang, saling membantu, tidak menyebarkan informasi yang belum dipastikan kebenarannya.Kebersamaan dan koordinasi menjadi kunci untuk melewati situasi ini dengan baik.(Rul/R)











