Sudah Milik Dunia. Kaldera Toba Jadi UNESCO Global Geopark

  • Bagikan

membaranews.com-(Deli Serdang)

Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada sidang Ke-209 memutuskan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark (UGG), di Paris Juli 2020.

Pengakuan ini didapatkan setelah perjuangan panjang selama sembilan tahun sejak diusulkan pertama kali Tahun 2011 sebagai UNESCO Geopark Global.

Masuknya Kaldera Toba ke dalam jaringan UGG disambut gembira Pemprov Sumatera Utara.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ingin agar fasilitas-fasilitas pariwisata di Kaldera Toba semakin ditingkatkan.

Ini semakin menetapkan Kaldera Toba bukan hanya milik kita tapi sudah milik dunia sehingga kita perlu menjaganya bersama-sama. Dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark tentu kita harus ditingkatkan fasilitasnya agar wisatawan merasa nyaman, kata Edy Rahmayadi usai menerima laporan dari Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo di rumah pribadi gubernur kawasan Deli Tua, Deli Serdang.

Edy Rahmayadi berharap masyarakat Sumut semakin meningkatkan kesadaran untuk menjaga kelestarian Kaldera Toba. “Perjuangan masuk UNESCO Global Geopark sangat panjang dan setelah kita mendapatkannya harus bisa kita pertahankan bersama dengan menjaga kelestariannya,” sebut Edy.

General Manager Badan Pelaksana Geopark Kaldera Toba (BPGKT) Hidayati mengatakan, Kaldera Toba sebagai bagian UGG membuka kesempatan besar sekaligus tanggung jawab besar.

Kita bangga karena perjuangan panjang membuahkan hasil. Kita harus bisa mempertahankannya, karena setiap empat tahun sekali ada validasi. Sangat disayangkan perjuangan sembilan tahun lepas karena kita kurang menjaganya,” kata Hidayati diwawancarai melalui telepon seluler.

Penetapan Kaldera Toba bagian UGG diharapkan mampu mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan ini. Melalui pengembangan geo-pariwisata berkelanjutan, peluang masyarakat dan Pemprov Sumut mempromosikan budaya, produk lokal dan citra Kaldera Toba lebih luas.

“Pengakuan ini penting. UNESCO bakal ikut mempromosikan Kaldera Toba secara besar-besaran ke dunia sehingga promosi semakin luas.

Investor melirik dan harapannya tentu perekonomian masyarakat setempat semakin membaik. Tetapi ini bukan akhir,ini awal atau pintu pengembangan Kaldera untuk lebih baik lagi,” ungkap Hidayati.

Dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai bagian UGG, maka perhatian pemerintah akan semakin besar untuk mengembangkan kawasan ini.

Perkembangan berkelanjutan Kaldera Toba akan mampu membuat kawasan ini menjadi sentra perekonomian masyarakat setempat.

Perhatian pemerintah (daerah – pusat ) akan semakin tinggi untuk Kaldera Toba. Setelah penetapan ini Kaldera Toba sudah menjadi warisan dunia sehingga tanggung jawab masyarakat setempat dan pemerintah semakin tinggi menjaga dan melestarikan kawasan ini,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua.

Setelah penetapan ini pemerintah pusat-daerah dan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT) terus bersinergi untuk pengembangan Kaldera Toba yang lebih baik. “Kita akan bersinergi dengan pusat, BPODT dan swasta untuk pengembangan Kaldera Toba yang lebih baik lagi,”ujar Ria.

Kaldera Toba merupakan satu dari 16 UNESCO Global Geopark ditetapkan Dewan Eksekutif UNESCO di Paris. Dengan ditambahkannya Kaldera Toba, total ada lima Geopark Indonesia yang mendapat pengakuan UNESCO. Yakni, Gunung Batur, Cileteuh, Gunung Sewu, Rinjani.(rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *