Kepala Dinas Kesehatan Sumut M Faisal Hasrimy.(Foto : Dok-MNC)
Medan I membaranews.com
Pemprov Sumut memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh daerah. Langkah ini dilakukan menyusul kasus keracunan menimpa 134 siswa SMP Negeri 1 Laguboti, Kabupaten Toba, setelah mengonsumsi makanan MBG 15 Oktober 2025 lalu.
Hasil pengujian sampel makanan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan menunjukkan adanya kandungan bakteri melebihi ambang batas. Dua jenis bakteri ditemukan adalah Bacillus cereus dan Staphylococcus aureus.
“Ini kasus pertama dan kita tidak ingin hal serupa terulang lagi.Kita perkuat pengawasan rantai pasok bahan makanan hingga makanan tersebut dikonsumsi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut Faisal Hasrimy, Kamis (23/10/2025), melalui sambungan telepon.
Faisal menegaskan Pemprov Sumut mendukung penuh program MBG sebagai bagian dari upaya peningkatan gizi anak sekolah.Aspek keamanan pangan menjadi prioritas utama pemerintah,sebutnya.
Ada lima hal menjadi penekanan Pemprov Sumut untuk mencegah kejadian serupa terulang. Pertama, SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kedua, menjamin kebersihan pangan, alat masak, dan wadah saji. Ketiga, memastikan distribusi makanan berjalan cepat dan tepat. Keempat, penjamah makanan wajib memiliki sertifikat. Kelima, segera melapor jika muncul gangguan pencernaan setelah mengonsumsi MBG.
“Kami terus memastikan agar penanganan anak-anak sekolah yang terdampak berjalan optimal,” ujar Faisal.(Rul/R)











