Konferensi Danau Toba Dibuka, Bobby Nasution Minta Kepala Daerah Samakan Tekad Kelola Danau Toba

  • Bagikan

Menpar Widiyanti Putri Wardhana didampingi Gubernur Sumut Bobby Nasution memukul gong pembukaan The 1st International Conference On Geoturism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025 di Parapat.(Foto : Istimewa)

Simalungun I membaranews.com

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana didampingi Gubernur Sumut Bobby Nasution membuka Konferensi Pertama Destinasi Geowisata Kaldera Toba Unesco Global Geopark 2025 di Hotel Khas Parapat, Danau Toba Kabupaten Simalungun, Selasa (8/7/2025).

Gubernur Bobby Nasution mengajak tujuh kepala daerahdi kawasan Danau Toba bersama menguatkan semangat dan tekad guna menjaga kelestarian alam di kawasan Danau Toba.

“Saya minta seluruh Bupati se-kawasan (Danau Toba), semangat dan tekadnya harus sama. Meskipun kegiatan (anggaran) sudah disusun tahun sebelumnya tetapi saya yakin kepala daerah punya kebijakan agar upaya re-validasi (peningkatan pengelolaan kawasan Toba Kaldera) bisa berlangsung, guna memenuhi standar UNESCO sebagai warisan bumi,” kata Bobby.

Bobby menyampaikan, apresiasinya kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) atas gelaran Seminar bertujuan memperkuat posisi Toba Kaldera dalam mendapatkan kembali “green card”(kartu hijau) dari UNESCO atas pengelolaan kawasan Danau Toba. Mengingat saat ini posisinya masih berstatus yellow card (kartu kuning) sehingga respons cepat pemerintah pusat menjadi titik awal memacu tekad dan semangat seluruh pihak terkait untuk menyukseskan upaya penyusunan rencana dan dokumen pengusulan.

Aspek yang harus terpenuhi dalam pengusulan tersebut yakni aspek geologi, warisan budaya dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Bobby menilai keindahan dan kekayaan di kawasan Danau Toba sangat luar biasa, menjadi tugas bersama untuk mengelolanya sedemikian rupa, antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.

“Ini tugas kita bersama sebagai umat manusia bagaimana menjadikan alam yang sudah diberikan Tuhan Yang Maha Esa, kita bisa menjaganya dan melestarikan hingga mampu menceritakannya sebagain kekayaan alam dan budaya kepada generasi penerus,” ungkap Bobby.

Selain manfaat dari melestarikan alam, pengelolaan yang baik bisa memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan. Dengan demikian keberadaan Danau Toba menjadi sumber kehidupan sangat penting kepada masyarakat dalam periode jangka panjang.

Bobby minta sama-sama bisa melakukan hal terbaik untuk menjaga alam ini dan bisa dikenal di tingkat dunia sebagai kawasan yang kaya, tidak hanya keindahannya tetapi nilai sejarah budaya serta partisipasi masyarakat yang mendukung upaya pelestarian alam.

Menpar Widiyanti Putri Wardhana mengatakan, pengelolaan pariwisata tidak bisa hanya mengandalkan infrastruktur tetapi diperlukan harmoni, dengan pengetahuan, diperkaya narasi dan digerakkan oleh inovasi.

Status Geopark bukan hanya sebagai bentuk perlindungan tetapi sebagai peluang untuk membuka ruang pembelajaran dan pengembangan pariwisata berkelanjutan,sebutnya.

Menpar berharap kegiatan seminar berlangsung forum-forum berikutnya hingga menjadi pusat ilmu pengetahuan.Untuk mewujudkan visi besar ini, tidak cukup dengan kekaguman semata tetapi harus dikelola dengan kesadaran dan arah yang jelas.

UNESCO telah memberikan panduan melalui tiga pilar utama geopark global. Yaitu perlindungan, edukasi dan pengembangan berkelanjutan. Melalui geowisata, kita dapat mendorong inovasi lokal, menciptakan lapangan kerja dan membuka peluang ekonomi baru tanpa mengorbankan nilai alam maupun budaya,” ujar Widiyanti.(Rul/R)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *