Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur Sitinjak saat menenangkan massa unjuk rasa.(Foto : Istimewa)
Pematangsiantar I membaranews.com
Ribuan massa tergabung dalam beberapa aliansi melakukan unjuk rasa di depan Polres Siantar dan DPRD Pematangsiantar, Senin (01/09/2025) pagi.
Massa menolak kebijakan DPR RI yang menerima fasilitas mewah serta mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung RUU Tentang Perampasan Aset bagi pelaku korupsi.
Unjuk rasa dimulai sejak pukul 10.00 WIB dimulai dari beberapa lokasi titik kumpul, diantaranya Tugu Raja Sangnaualuh, Universitas Simalungun dan beberapa lokasi lainnya. Massa kemudian bergerak ke arah Mapolres Siantar dan melanjutkan orasi di Kantor DPRD Siantar.
Massa menolak tindakan represif Polri terhadap Affan Kurniawan yang menjadi korban dalam unjuk rasa di Jakarta beberapa waktu lalu. Massa juga menyuarakan isu nasional yang saat ini sedang gencar.
Untuk menghindari bentrok dan tindakan anarkis, tim gabungan dari TNI dan Polri serta Satpol PP melakukan penjagaan dengan ketat. Massa sempat meminta kepada Forkompinda untuk membuat Nota Kesepahaman.
Terlihat Walikota Pematangsiantar Wesly Silalahi, Ketua DPRD Siantar Timbul Marganda Lingga, Dandim 0207/Simalungun, Danrem O22 Pantai Timur Kolonel Inf Agus Supriyono, Kajari Siantar Erwin Purba dan Kapolres Siantar AKBP Sah Udur Sitinjak duduk bersama demonstran untuk mendengarkan aspirasi warga.
Usai menampung seluruh aspirasi yang disampaikan mahasiswa dan warga kemudian membubarkan diri.
Namun, saat hujan turun aksi lempar batu dilakukan sekelompok orang untuk memprovokasi keadaan. Dengan sigap, tim pengamanan berhasil meredam kericuhan yang sempat terjadi.
Tim pengamanan dari Polres Siantar, Brimob dan TNI harus bergabung untuk meredam aksi lempar batu dan pengrusakan yang dilakukan massa.
Tak ada korban jiwa atas insiden itu, namun gerbang utama DPRD Siantar terlihat rusak.
Hingga sore hari, terlihat massa sudah membubarkan diri dan pengamanan aset negara masih dilakukan tim gabungan TNI dan Polri. (Ozi)











