Agincourt Resources Kembali Gelar Operasi Katarak Gratis, Ada 5 Lokasi di Sumut

  • Bagikan

Manajemen PTAR bersama Plt Kadiskes Tapsel Emilda Arasanti, Camat Batang Toru Mara Tinggi Siregar, Danramil 01/Batang Toru Lettu Inf Surkani Nasution, Direktur RS Mata Mencirim 77 Medan dr Syarifuddin berfoto bersama usai pembukaan Pekan Informasi Kesehatan Mata di Batang Toru, Jumat (22/08/2025). (Foto : Istimewa)

Tapanuli Selatan I membaranews.com

PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, kembali menggelar rangkaian Operasi Katarak Gratis “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia”tahun 2025 diselenggarakan di lima rumah sakit tersebar di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Siantar dan Medan dengan target 1.400 mata.

Kegiatan sosial ini akan berlangsung dalam 17 kali sesi operasi yang terbagi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Batang Toru 26–28 September dan 3–5 Oktober, RSUD Pandan 17–19 Oktober, RSUD Sipirok 24–26 Oktober, RS Mata Siantar 21–23 November dan ditutup di RS Mata Mencirim 77 Medan 29–30 November.

General Manager Operations & Deputy Director Operations PTAR Rahmat Lubis mengatakan program operasi katarak gratis merupakan bentuk kontribusi nyata Perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pra-sejahtera, terutama yang memiliki akses terbatas pada operasi katarak.

“Melalui operasi katarak, kami ingin membantu masyarakat mendapatkan kembali penglihatan sehingga mereka dapat kian produktif dan mandiri, juga memberikan dampak positif bagi keluarga dan komunitas di sekitarnya. Program kesehatan bagi masyarakat yang sudah kami adakan sejak 2011 ini merupakan bagian integral dari strategi keberlanjutan perusahaan,” ujar Rahmat Lubis.

Program operasi katarak ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia.

Sejak pertama kali dilaksanakan pada 2011 dan berlangsung hingga 2024, program tahunan ini telah membedah 12.173 mata katarak pada 10.684 orang. Tercatat, pasien termuda berusia 8 bulan dan tertua 108 tahun yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara (Sumut), yakni Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Mandailing Natal, Pematangsiantar, Deli Serdang, Medan dan Nias.

Senior Manager Community PTAR Christine Pepah menambahkan bahwa tahun ini PTAR kembali menggandeng RS Mata Mencirim 77 Medan yang telah berpengalaman melakukan operasi katarak sejak 2005.

Selain operasi, PTAR menggelar Pekan Informasi Kesehatan Mata di Sopo Daganak, Batang Toru, Tapanuli Selatan pada 22 Agustus 2025. Di kegiatan tersebut, tenaga kesehatan dan kader Posyandu diberi pelatihan praktis untuk deteksi dini katarak serta edukasi pencegahan di wilayah masing-masing.

“Kami mengupayakan kesehatan mata masyarakat secara menyeluruh, mulai dari sosialisasi hingga penanganan medis, agar manfaatnya berkelanjutan kepada para ujung tombak layanan kesehatan melalui Pekan Informasi Kesehatan Mata,” tutur Christine.

Dalam penjelasannya di Pekan Informasi Kesehatan Mata, Direktur RS Mata Mencirim 77 Medan dr Syarifuddin A. Sp.M menjelaskan bahwa katarak biasanya ditandai dengan sejumlah gejala seperti pandangan yang mulai samar, ukuran kacamata yang kerap berubah, kesulitan melihat jelas pada malam hari, hingga muncul lingkaran cahaya ketika melihat sumber cahaya.

“Pekerjaan yang sering terpapar sinar matahari juga meningkatkan risiko katarak. Pasien biasanya juga merasakan warna yang terlihat pudar serta objek yang tampak ganda,” jelas dr Syarifuddin.

Untuk operasi katarak, pihaknya akan menggunakan teknik Manual Small Incision Cataract Surgery. Tindakan ini dilakukan dengan membuat sayatan sepanjang 5–7 milimeter di sisi bola mata dan kemungkinan membutuhkan jahitan yang lebih sedikit.

“Durasi pengerjaan relatif singkat karena memakan waktu sekitar 10 sampai 15 menit. Masa pemulihan umumnya sekitar 1 bulan,” ujar dr Syarifuddin.

Bedah operasi katarak Tambang Emas Martabe pernah dijalani Umar Siregar, warga Kelurahan Silandit Kota Padangsidimpuan. Selama 15 tahun menderita katarak, aktivitasnya sangat terbatas dan harus dituntun orang lain jika hendak pergi ke luar rumah.

Pada tahun 2024, Umar menjalani operasi katarak gratis besutan PTAR di Batang Toru. Setelah matanya normal kembali, Umar dapat berkegiatan secara mandiri, bahkan mampu mengendarai sepeda motor.

“Rasanya luar biasa sekali. Selama 15 tahun saya kehilangan banyak hal, tetapi berkat program ini saya merasa mendapatkan kehidupan baru,” ucap Umar.

Umar sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Agincourt Resources karena program operasi katarak gratis ini benar-benar mengembalikan semangat dan kualitas hidupnya.

Tidak hanya memulihkan penglihatan, kisah Umar menjadi bukti bahwa program operasi katarak gratis PTAR dapat mengembalikan harapan dan kemandirian hidup masyarakat. (Borneo)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *